Srikandi PSI Surabaya menggelar aksi solidaritas tentang "Kartini Masa Kini" dalam rangka merayakan Hari Kartini 2021.
"Meski acara pertama yang diadakan PSI Surabaya, namun ternyata antusiasnya sangat tinggi," ujar Wakil Sekretaris DPD PSI Surabaya, Marina Lipesik di Surabaya, Kamis.
Para srikandi PSI merayakan dan memaknai Hari Kartini dengan berdiskusi, lalu membagikan takjil ke beberapa masjid di Surabaya dengan mengenakan pakaian adat.
Sementara, Bendahara PSI Surabaya Alma Erina menambahkan keinginannya agar perempuan masa kini harus berani melek dunia politik.
“Saya sangat berharap agar sekarang tidak takut politik supaya tidak ada lagi pembungkaman hak-hak perempuan," ucapnya.
Ke depan, kata dia, srikandi PSI Surabaya akan lebih mengarah pada kegiatan positif di ranah politik serta mengedukasi para perempuan di Surabaya.
"Seorang perempuan tidak boleh terpola pikir di dapur saja," kata dia.
Alma juga menambahkan bahwa perempuan harus banyak belajar serta melepas doktrin tersebut.
"Perempuan harus banyak belajar di semua hal, dan salah satunya adalah politik. Kita harus membuktikan bahwa perempuan juga bisa," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Meski acara pertama yang diadakan PSI Surabaya, namun ternyata antusiasnya sangat tinggi," ujar Wakil Sekretaris DPD PSI Surabaya, Marina Lipesik di Surabaya, Kamis.
Para srikandi PSI merayakan dan memaknai Hari Kartini dengan berdiskusi, lalu membagikan takjil ke beberapa masjid di Surabaya dengan mengenakan pakaian adat.
Sementara, Bendahara PSI Surabaya Alma Erina menambahkan keinginannya agar perempuan masa kini harus berani melek dunia politik.
“Saya sangat berharap agar sekarang tidak takut politik supaya tidak ada lagi pembungkaman hak-hak perempuan," ucapnya.
Ke depan, kata dia, srikandi PSI Surabaya akan lebih mengarah pada kegiatan positif di ranah politik serta mengedukasi para perempuan di Surabaya.
"Seorang perempuan tidak boleh terpola pikir di dapur saja," kata dia.
Alma juga menambahkan bahwa perempuan harus banyak belajar serta melepas doktrin tersebut.
"Perempuan harus banyak belajar di semua hal, dan salah satunya adalah politik. Kita harus membuktikan bahwa perempuan juga bisa," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021