Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa sekolah lapang cuaca nelayan (SLCN) mampu membantu meningkatkan tangkapan nelayan saat mencari ikan di laut.
"Melalui kegiatan ini, nelayan akan diberikan pemahaman tentang cuaca. Dengan demikian menjadi paham wilayah mana saja yang banyak ikannya," katanya di sela pembukaan sekolah lapang cuaca nelayan (SLCN) operasional tahun 2021 di Ujung Pangkah, Gresik, Senin.
Ia mengatakan, pelaksanaan SLCN tersebut merupakan salah satu tugas dari BMKG untuk memberikan pemahaman cuaca kepada nelayan, karena saat ini iklim sangat beragam dan dinamis serta penuh ketidakpastian selama beberapa tahun terakhir.
"Menjadi tantangan berbagai sektor, termasuk perikanan untuk nelayan. Kegiatan ini mendorong edukasi nelayan supaya paham cuaca, dan dapat mengatur jadwal melaut mereka supaya terhindar dari gelombang tinggi dan juga menentukan zona mana yang banyak ikannya," ucapnya.
Mengutip penjelasan Presiden Joko Widodo, ia mengatakan bahwa masyarakat saat ini harus mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang menjadi dampak dari fenomena La Nina.
"Tentunya kondisi ini berdampak pada sektor pertanian, perikanan, dan perhubungan. BMKG merespons dengan peningkatan pemahaman nelayan penyuluh perikanan melalui kegiatan sekolah ini," ujarnya.
Kegiatan sekolah yang dilakukan BMKG tahun ini diselenggarakan di 38 lokasi di 32 provinsi Indonesia dan merupakan program prioritas nasional. Tujuannya, untuk pemahaman informasi cuaca iklim dalam mendukung sektor perikanan.
"Apalagi dalam pesan Presiden menyebutkan kegiatan seperti ini sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi nasional. Kami berharap nelayan semakin paham akan kondisi cuaca dan hasil tangkapan mereka bisa meningkat," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kepala BPBD Gresik Tarso Sagito mengatakan keberadaan BMKG sangat membantu tugas mereka, terutama terkait dengan informasi peringatan dini akan sebuah kondisi cuaca dan bencana hidrometeorologi.
"Kami selalu mengikuti informasi yang diberikan dari BMKG supaya kami bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan juga angin kencang yang kerap terjadi di Kabupaten Gresik," ucapnya.
Kegiatan itu diikuti 100 orang yang terdiri dari nelayan di Kabupaten Gresik, penyuluh perikanan dan masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir Gresik.
Hadir dalam pembukaan kegiatan itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Surabaya Tanjung Perak Taufiq Hermawan dan sejumlah pejabat setempat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021