Aparat Kepolisian Resor Sumenep, Jawa Timur, memperketat pengamanan sejumlah gereja di wilayah itu pascaledakan bom bunuh diri di Makassar dan saat bersamaan umat Kristiani sedang menyambut Paskah.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Sumenep Kompol Achmad Robial di Sumenep, Jumat, menjelaskan langkah itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi untuk menjaga keamanan di Kabupaten Sumenep.
"Selain itu, upaya memperketat pengamanan di sejumlah gereja di Kabupaten Sumenep ini juga dalam rangka menyambut paskah," katanya.
Pascaaksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu, personel Polres Sumenep bergerak dalam pengamanan wilayah.
Di kabupaten ini terdapat empat gereja yang mendapatkan pengamanan khusus petugas kepolisian dari jajaran Polres Sumenep, yakni Gereja Katolik Maria Gunung Karmel, Gereja Pantekosta, Gereja Bethel Indonesia dan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Pancaran Kasih.
Menurut Kompol Achmad Robial, selain dari unsur kepolisian, pengamanan gereka pascabom Makassar itu juga melibatkan unsur TNI dari Kodim 0827 Sumenep.
"Pengamanan ini dimaksudkan agar saudara-saudara kita dari kalangan Umat Kristiani ini bisa menjalankan ibadah dengan tenang," katanya.
Selain melakukan pengamanan secara khusus sejumlah tempat ibadah Umat Kristiani, tim gabungan dari unsur polisi dan TNI di kabupaten paling timur Pulau Madura itu juga meningkatkan patroli rutin harian, baik saat siang hari maupun di malam hari.
Petugas, katanya, juga melakukan sterilisasi di empat geraja di Sumenep dengan melibatan tim penjinak bahan peledak.
Kompol Achmadi menjelaskan pola pengamanan dengan dua pola, yakni terbuka dan tertutup. Pola pengamanan terbuka dilakukan oleh petugas berpakaian seragam, sedangkan pola pengamanan tertutup oleh petugas berpakaian preman.
Kabag Ops Polres Sumenep lebih lanjut meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak perlu panik dengan kejadian di Makassar.
"Petugas telah bergerak melakukan penangkapan pelakunya. Namun demikian, kewaspadaan tetap perlu kita tingkatkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Sumenep Kompol Achmad Robial di Sumenep, Jumat, menjelaskan langkah itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi untuk menjaga keamanan di Kabupaten Sumenep.
"Selain itu, upaya memperketat pengamanan di sejumlah gereja di Kabupaten Sumenep ini juga dalam rangka menyambut paskah," katanya.
Pascaaksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu, personel Polres Sumenep bergerak dalam pengamanan wilayah.
Di kabupaten ini terdapat empat gereja yang mendapatkan pengamanan khusus petugas kepolisian dari jajaran Polres Sumenep, yakni Gereja Katolik Maria Gunung Karmel, Gereja Pantekosta, Gereja Bethel Indonesia dan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Pancaran Kasih.
Menurut Kompol Achmad Robial, selain dari unsur kepolisian, pengamanan gereka pascabom Makassar itu juga melibatkan unsur TNI dari Kodim 0827 Sumenep.
"Pengamanan ini dimaksudkan agar saudara-saudara kita dari kalangan Umat Kristiani ini bisa menjalankan ibadah dengan tenang," katanya.
Selain melakukan pengamanan secara khusus sejumlah tempat ibadah Umat Kristiani, tim gabungan dari unsur polisi dan TNI di kabupaten paling timur Pulau Madura itu juga meningkatkan patroli rutin harian, baik saat siang hari maupun di malam hari.
Petugas, katanya, juga melakukan sterilisasi di empat geraja di Sumenep dengan melibatan tim penjinak bahan peledak.
Kompol Achmadi menjelaskan pola pengamanan dengan dua pola, yakni terbuka dan tertutup. Pola pengamanan terbuka dilakukan oleh petugas berpakaian seragam, sedangkan pola pengamanan tertutup oleh petugas berpakaian preman.
Kabag Ops Polres Sumenep lebih lanjut meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak perlu panik dengan kejadian di Makassar.
"Petugas telah bergerak melakukan penangkapan pelakunya. Namun demikian, kewaspadaan tetap perlu kita tingkatkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021