Seorang nenek berusia 100 tahun bernama Tiah menjadi salah satu dari 19 orang korban luka akibat kebakaran di Kilang Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang terjadi Senin dini hari.

Selain itu, seorang warga berusia 61 tahun bernama Mashadi Dulkodir dilaporkan tewas akibat kebakaran kilang minyak Balongan tersebut.

Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat, ada 14 orang warga yang mengalami luka ringan, yakni Noaf Firmansyah (21 tahun), Muhammad Sidiq Maulana (13 tahun), Guntur Mauluna (13 tahun), Suteni (53 tahun), Yasmin, Mulyana (82 tahun) Dawin (80 tahun), Romalah (55 tahun), Sanusi (90 tahun), Warti (80 tahun), Rokamah (80 tahun), Tiah (100 tahun), Raminah (60 tahun), dan Ade Suratman (satpam).

Sedangkan lima orang mengalami luka berat, yaitu Kosim B Durakman (18 tahun), Abdul alias adil (18 tahun), Ibnu ajis (18 tahun), Ahmad Asrori (18 tahun), dan Khoirul Ikhwan (16 tahun).

Manajer Pusdalops PB BPBD Jawa Barat Budi Budiman Wahyu mengatakan saat ini sekitar 1.000 orang mengungsi ke tiga titik pengungsi, yakni di Pendopo Kabupaten Indramayu, GOR Bumi Patra, dan Masjid Islamic Center.

Kemudian, ada tiga orang lagi yang masih dinyatakan hilang atau belum ditemukan akibat kebakaran kilang minyak Balongan.

Budi mengatakan BPBD Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Indramayu melakukan upaya-upaya penanganan bencana.

BPBD Indramayu melakukan kaji cepat ke lokasi kejadian dan aparat TNI/Polri yang berada di lapangan sudah mengimbau kepada masyarakat sekitar kilang minyak agar mengungsi ke tempat aman.

BPBD Jabar juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait dan mendirikan posko pengungsian di tiga titik, yaitu Islamic Center, GOR Bumi Patra, dan Pendopo Indramayu.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021