Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani mengajak masyarakat tidak terprovokasi oleh aksi teror bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.
"Saya mengimbau umat beragama tetap tenang, jaga kerukunan, jangan terpengaruh provokasi teroris," kata Puan melalui pesan tertulisnya di Jakarta, Minggu.
Dalam kesempatan itu, Puan mengutuk keras aksi teror bom di Gereja Katedral Makassar, yang berlangsung saat umat Katolik tengah menjalani ibadah misa Minggu Palma.
"Di tengah upaya penanggulangan pandemi masih saja ada pihak yang melakukan aksi teror," ujar Puan.
Kejadian itu, ia menyebutkan, merupakan bukti bahwa kelompok teroris masih ada di Indonesia. Oleh karena itu, Puan, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meminta kepolisian segera mengusut jaringan pelaku teror sampai ke akar-akarnya.
"Kami meminta aparat kepolisian mengusut tuntas aksi teror ini hingga ke akar-akar jaringannya," kata Puan menegaskan.
Bom meledak di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Minggu pagi. Tidak lama setelah kejadian, kepolisian mengerahkan anggota ke lokasi dan melakukan penyisiran di lokasi ledakan.
Kapolda Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Polisi Merdisyam kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu, menyampaikan aksi itu diduga merupakan bom bunuh diri dan temuan awal kepolisian menunjukkan ada satu korban jiwa serta sembilan korban luka-luka akibat ledakan bom.
"Data awal yang kami sampaikan satu korban dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri, sementara dari unsur masyarakat ada lima petugas gereja dan empat jamaah yang saat ini sedang dalam perawatan, kemudian kami bersama-sama dengan Densus 88 sedang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara. Itu sementara data awal yang dapat saya sampaikan," kata Merdisyam saat meninjau lokasi ledakan sebagaimana disiarkan oleh beberapa televisi nasional, Minggu.
Namun kemudian ada penambahan korban luka-luka sehingga jumlahnya mencapai 14 orang.
Sejauh ini, belum ada kelompok apapun yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Saya mengimbau umat beragama tetap tenang, jaga kerukunan, jangan terpengaruh provokasi teroris," kata Puan melalui pesan tertulisnya di Jakarta, Minggu.
Dalam kesempatan itu, Puan mengutuk keras aksi teror bom di Gereja Katedral Makassar, yang berlangsung saat umat Katolik tengah menjalani ibadah misa Minggu Palma.
"Di tengah upaya penanggulangan pandemi masih saja ada pihak yang melakukan aksi teror," ujar Puan.
Kejadian itu, ia menyebutkan, merupakan bukti bahwa kelompok teroris masih ada di Indonesia. Oleh karena itu, Puan, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meminta kepolisian segera mengusut jaringan pelaku teror sampai ke akar-akarnya.
"Kami meminta aparat kepolisian mengusut tuntas aksi teror ini hingga ke akar-akar jaringannya," kata Puan menegaskan.
Bom meledak di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Minggu pagi. Tidak lama setelah kejadian, kepolisian mengerahkan anggota ke lokasi dan melakukan penyisiran di lokasi ledakan.
Kapolda Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Polisi Merdisyam kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu, menyampaikan aksi itu diduga merupakan bom bunuh diri dan temuan awal kepolisian menunjukkan ada satu korban jiwa serta sembilan korban luka-luka akibat ledakan bom.
"Data awal yang kami sampaikan satu korban dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri, sementara dari unsur masyarakat ada lima petugas gereja dan empat jamaah yang saat ini sedang dalam perawatan, kemudian kami bersama-sama dengan Densus 88 sedang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara. Itu sementara data awal yang dapat saya sampaikan," kata Merdisyam saat meninjau lokasi ledakan sebagaimana disiarkan oleh beberapa televisi nasional, Minggu.
Namun kemudian ada penambahan korban luka-luka sehingga jumlahnya mencapai 14 orang.
Sejauh ini, belum ada kelompok apapun yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021