Presiden Joko Widodo menyaksikan proses vaksinasi massal di Jombang, Jawa Timur, sudah berjalan baik mulai dari tahap penyuntikan hingga observasi.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan keterangan secara virtual, di sela kegiatan meninjau vaksinasi massal di Pendopo Kabupaten Jombang, Jatim, Senin.
"Kabupaten Jombang sampai sore ini masih dalam proses vaksinasi. Para kiai, ibu nyai, kemudian juga petugas dan pelayan publik semuanya sudah berjalan alhamdulillah lancar, mulai dari registrasi, penyaringan kemudian vaksinasi, penyuntikan dan observasi semua berjalan baik," ujar Presiden di Jombang, Jawa Timur.
Presiden mengatakan sebelumnya pada pagi hari di Sidoarjo, dirinya juga bertemu para kiai sepuh dari Majelis Ulama Jawa Timur yang menyampaikan bahwa Vaksin AstraZeneca bisa digunakan, halal dan toyyib.
Presiden akan mendorong supaya lebih banyak lagi vaksin yang bisa didistribusikan di Provinsi Jawa Timur hingga masuk ke kabupaten dan kota.
"Agar pelaksanaan vaksinasi bisa dipercepat untuk pondok pesantren, kiai, santri, kemudian petugas dan pelayan publik," jelas Presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan keterangan secara virtual, di sela kegiatan meninjau vaksinasi massal di Pendopo Kabupaten Jombang, Jatim, Senin.
"Kabupaten Jombang sampai sore ini masih dalam proses vaksinasi. Para kiai, ibu nyai, kemudian juga petugas dan pelayan publik semuanya sudah berjalan alhamdulillah lancar, mulai dari registrasi, penyaringan kemudian vaksinasi, penyuntikan dan observasi semua berjalan baik," ujar Presiden di Jombang, Jawa Timur.
Presiden mengatakan sebelumnya pada pagi hari di Sidoarjo, dirinya juga bertemu para kiai sepuh dari Majelis Ulama Jawa Timur yang menyampaikan bahwa Vaksin AstraZeneca bisa digunakan, halal dan toyyib.
Presiden akan mendorong supaya lebih banyak lagi vaksin yang bisa didistribusikan di Provinsi Jawa Timur hingga masuk ke kabupaten dan kota.
"Agar pelaksanaan vaksinasi bisa dipercepat untuk pondok pesantren, kiai, santri, kemudian petugas dan pelayan publik," jelas Presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021