Kepala Biro Penerangan masyarakat Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyatakan 12 terduga teroris yang ditangkap di Provinsi Jawa Timur adalah kelompok Jamaah Islamiyah yang berafiliasi dengan Al Qaeda.

"Aktivitas kelompok ini adalah kelompok Jamaah Islamiyah, tentunya berafiliasi kepada Al Qaeda," kata Rusdi dalam jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Senin.

Sejumlah aktivitas, di antaranya latihan beladiri, merancang bungker untuk pembuatan senjata maupun bom rakitan. Selain itu, terduga teroris itu telah mempersiapkan tempat penyimpanan senjata hingga tempat pelarian setelah melakukan aktivitas terorisme.

"Mereka juga telah berencana melakukan amaliah," ujar Rusdi.



Namun, Rusdi belum mengungkapkan bentuk amaliah apa yang akan dilaksanakan kelompok itu. Saat ini sedang dilakukan pendalaman oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

"Bentuknya apa dan sasarannya mana, masih pendalaman dari Densus, nanti akan kami sampaikan," kata Rusdi.

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap 12 orang terduga teroris di Provinsi Jawa Timur, Jumat (26/2). mereka berinisial UBS alias F, TS, AS, AIH alias AP, BR, RBM, Y, F, ME, AYR, RAS, dan MI. Mereka diketahui memiliki peran yang berbeda-beda dalam jaringan terorisme.

Terduga teroris itu ditangkap di sejumlah wilayah, yakni delapan orang di Sidoarjo, dua orang di Surabaya, seorang di Mojokerto, dan seorang lagi di Malang.

Sejumlah barang bukti diamankan berupa 50 butir peluru 9 mm, satu pistol rakitan jenis FN, empat bendera daulat warna hitam dan putih, delapan buah pisau, dua buah samurai, golok, hingga senjata tajam berbentuk busur. (*)
 

Pewarta: Fauzi/Laily Rahmawaty

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021