Ponco Nugroho, salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) memiliki komitmen untuk tetap membayar iuran setiap bulannya meskipun sangat jarang menggunakan manfaat layanan kesehatan dari program jaminan kesehatan tersebut. 

"Saya melihat lebih pada manfaat yang akan saya dapat, bukan dari seberapa besar iuran yang saya bayar. Saya bersyukur karena jarang sekali sakit dan harus berobat," kata Ponco.

Pria 27 tahun tersebut merupakan seorang pekerja swasta di Kota Madiun, sehingga Ponco merupakan peserta JKN-KIS yang berasal dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). 

Artinya iuran yang dibayarnya setiap bulan berasal dari pemotongan gaji yang dilakukan oleh perusahaan tempat dirinya bekerja. Begitu juga untuk anak dan istrinya sudah diikutkan juga olehnya sebagai peserta JKN-KIS.

"Bagi saya, kesehatan adalah segalanya. Misalkan kita sakit, bagaimana kita bisa bekerja. Sehingga dengan mengikuti program jaminan kesehatan ini harapannya ya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan kapanpun dan dimanapun kita butuhkan. Jadi kita bisa tenang," kata dia.

Ponco pernah menggunakan kartu JKN-KIS untuk berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Istrinya juga pernah menggunakan ketika menjalani proses persalinan anak pertamanya.

"Beberapa kali saya dan keluarga memanfaatkan layanan kesehatan dari program JKN-KIS ini dan tidak pernah mengalami kendala. Pelayanannya juga sangat bagus tidak ada perbedaan dengan pasien umum," cerita Ponco.

Ia juga mengatakan bahwa jika kita melihat sisi lain manfaat ketika mengikuti program jaminan kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan, maka masyarakat pasti akan bisa merasakan keikhlasan dan kebahagiaan tersendiri ketika berkomitmen membayar iuran setiap bulannya.

"Jangan hanya melihat apa yang kita dapat, tapi kita juga harus melihat bahwa iuran itu akan bermanfaat bagi peserta JKN-KIS yang lain, yang benar-benar membutuhkan. Jangan justru menyesal membayar iuran karena tidak pernah menggunakan," kata Ponco.

Ponco berharap agar masyarakat memahami hal tersebut, sehingga dengan begitu setidaknya akan membantu kesinambungan program JKN-KIS. Jika program tersebut selalu ada untuk masyarakat, maka masyarakat jugalah yang akan menikmati layanan kesehatan tersebut.

"Ibaratnya dari kita untuk kita sendiri, jadi kita harus terbuka pikirannya untuk program JKN-KIS ini. Semoga, kita semua selalu sehat," tutupnya. (*)
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021