Satuas Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung memprioritaskan pedagang pasar sebagai salah satu kelompok sasaran yang akan menerima jatah vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang dijadwalkan bisa segera dimulai 22 Februari.

"Iya, selain ASN, TNI-Polri dan awak media, vaksinasi juga diperuntukkan pedagang pasar serta pedagang/penjaga toko," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dr. Kasil Rokhmat di Tulungagung, Kamis.

Pendataan sampai saat ini masih dilakukan, termasuk untuk kelompok ASN, TNI-Polri serta awak media. Alokasi vaksin yang akan dikirim dari Satgas COVID-19 Jatim ke Tulungagung diperkirakan (sesuai pengajuan dari Satgas COVID-19 Tulungagung) adalah 32 ribu vial/botol.

Terbatasnya jatah atau kuota vaksin yang tidak sebanding dengan jumlah calon penerima vaksin membuat Satgas Penanganan COVID-19 Tulungagung memilih membuka pendaftaran vaksinasi tahap kedua kepada publik yang memenuhi kriteria sasaran yang tersebut.

Selain itu, pihaknya juga tengah melakukan pendataan terhadap warga yang tidak mempunyai organisasi induk, seperti pedagang, ketua RT/RW, serta lansia."Masyarakat yang tidak punya induk organisasi," katanya.

Masalahnya, meski sudah direncanakan tanggal 22 Februari, namun hingga saat ini stok vaksin di Tulungagung masih kosong.

Untuk vaksinasi tahap kedua ini dibutuhkan setidaknya 32 ribu vaksin untuk dosis pertama. "Hari ini masih kosong, bahkan untuk tahap pertama saja masih kurang," kata Kasil.

Padahal, lanjut dia, pelaksanaan vaksinasi tinggal lima hari lagi.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Tulungagung Imroatul Mufidah mengatakan sedang melakukan pendataan terhadap sekitar 12 ribu pedagang pasar. "Kami perbarui data dulu, kurang lebih 12 ribu dari 32 pasar," kata Imroatul.

Dijelaskan, pedagang yang didata adalah pedagang yang aktif. Terbanyak pedagang yang didata berasal dari Pasar Ngemplak mencapai sekitar 3.000 orang lebih.

"Saat ini petugas kami sedang mendata ulang. Diverifikasi antara data yang sudah pernah kami punya dengan kondisi faktual sekarang. Prioritasnya untuk pedagang yang masih aktif,” katanya.

Pedagang dipilih lantaran merupakan penggerak ekonomi di sektor mikro. "Di masa pamdemi ini kan yang tetap bertahan adalah pedagang pasar," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021