Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr Bismarck Joel Laihad, Sp.OG(K) menyampaikan melakukan hubungan seksual secara rutin dengan sejumlah/berlainan pasangan menjadi faktor utama penyebab kanker serviks.

"Selain hubungan seksual di luar pernikahan, kebiasaan merokok pada wanita, turut memicu kehadiran virus dari Human Papillomavirus (HPV)," ucapnya dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Senin.

Dokter asal Siloam Hospitals Manado tersebut juga pernah menyampaikannya melalui acara Health Talk "Penyebab dan Pencegahan Kanker Serviks", akhir pekan lalu.

Menurut dia, kKanker serviks tidak dapat dilihat atau diraba karena terdapat di dalam anatomi tubuh wanita sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit.

Gejala umum yang timbul biasanya berupa keputihan dan menyebabkan cairan yang berbau tidak sedap.

Dokter Bismarck Joel juga mengatakan, penyebab tingginya kasus kanker serviks melalui infeksi virus dari Human Papillomavirus (HPV), ditularkan melalui hubungan seksual sekitar 90 perseb dan 10 persen terjadi melalui non-seksual. 

Pada aspek lainnya, kata dia, pasien umumnya terjangkit kanker serviks sebesar 70 persen dalam keadaan stadium 2B.

"Artinya stadium lanjut dan harus dilakukan tindakan operasi," ucap dia.

Umumnya, lanjut dr Bismarck Joel, pasien datang dengan keluhan susah buang air kecil atau susah buang air besar, serta keluhan keputihan di lingkup organ vagina.

"Walaupun tidak semua keputihan merupakan gejala kanker serviks. Hal ini disebabkan karena penyakit ini tidak dapat dilihat ataupun diraba," katanya.

Sementara itu, jumlah kasus kanker serviks di Indonesia yang dilaporkan pada tahun 2016 mencapai 348.809 kasus.

Sementara menurut laporan Global Cancer Observatory di tahun 2018, diperkirakan terdapat 32.469 kasus per tahun kanker serviks di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 18.279 orang.

Angka ini yang membuat Indonesia menduduki urutan kedua kasus kanker serviks terbanyak di dunia.

Pada tahun 2019, penderita kanker serviks di Indonesia meningkat, yaitu sebesar 21.000 kasus baru setiap tahunnya, dan menjadi indikasi yang menunjukkan bahwa kasus ini meningkat setiap tahunnya.

Kanker serviks juga merupakan kanker kedua terbanyak di Indonesia yang menyerang perempuan setelah kanker payudara.

Beberapa hal yang dapat dilakukan guna mencegah kanker serviks, yakni menjalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi, selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan, dan hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor.

Selanjutnya, jika perokok maka segera hentikan kebiasaan tersebut dan hindari berhubungan intim saat usia dini, lalu selalu setia kepada pasangan atau  jangan bergonta-ganti apalagi diikuti dengan hubungan intim.

Berikutnya, lakukan pemeriksaan "pap smear" minimal sekali dalam dua tahun, khususnya bagi yang telah aktif melakukan hubungan intim.

Lalu, jika anda belum pernah melakukan hubungan intim, maka disarankan vaksinasi HPV, yakni saat berusia 9-26 tahun (mencegah kanker serviks sudah bisa dilakukan sejak usia dini), perbanyak konsumsi makanan sayuran yang kandungan beta karotennya cukup banyak, serta konsumsi vitamin C dan E. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021