Warga di Pulau Madura, Jawa Timur yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 mencapai 4.895 orang dan mereka tersebar di empat kabupaten di pulau itu, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan.

"Data warga Madura yang positif terpapar COVID-19 ini berdasarkan data Satgas COVID-19 Pemprov Jatim per tanggal 4 Februari 2021," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pamekasan  Arif Rachmansyah di Pamekasan, Jumat.

Dari total 4.895 warga Madura yang positif COVID-19 itu, sebanyak 4.181 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh, 346 orang meninggal dunia, dan sebanyak 368 orang lainnya masih menjalani perawatan.

Dari empat kabupaten yang ada di Pulau Garam itu, Kabupaten Sumenep terdata paling banyak warga positif COVID-19, lalu Bangkalan pada urutan kedua, dan urutan ketiga Pamekasan, serta yang paling sedikit Kabupatan Sampang.

Menurut data, jumlah total warga Sumenep yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 sebanyak 1.654 orang, 1.535 sembuh, dengan korban meninggal dunia sebanyak 102 orang.

Bangkalan terdata sebanyak 1.482 orang, sembuh 1.116 orang, dan yang meninggal dunia sebanyak 133 orang.

Di Pamekasan sebanyak 1.015 warga terkonfirmasi positif terpapar COVID-19, 871 orang sembuh, dan sebanyak 77 orang lainnya meninggal dunia.

Sementara di Kabupaten Sampang, terdata sebanyak 744 orang positif COVID-19, 659 orang sembuh dan sebanyak 34 orang terdata meninggal dunia akibat terpapar virus corona jenis baru tersebut.

Di antara empat kabupaten yang ada di Pulau Madura ini, Kabupaten Pamekasan merupakan kabupaten pertama yang ditemukan ada warga terkonfirmasi positif COVID-19, yakni menimpa anak di bawah umur asal Kecamatan Pademawu.

Namun dalam perkembangannya, Pamekasan berada di urutan ketiga, dan Kabupaten Sumenep menempati urutan pertama. Sebelumnya, kabupaten yang berada di paling timur Pulau Madura tersebut paling sedikit warganya terpapar COVID-19.

Menurut Humas Satgas COVID-19 Pemkab Sumenep Ferdiansyah Tetrajaya, kasus COVID-19 di Sumenep melonjak, karena masyarakat abai dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan.

"Selain itu, juga banyak warga Sumenep yang tinggal di perantauan pulang kampung dan tidak terpantau oleh petugas, sehingga menyebabkan angka penderita COVID-19 meningkat," katanya.

Saat ini, sambung dia, Satgas COVID-19 Sumenep terus menggencarkan penegakan disiplin protokol kesehatan dan menggencarkan sosialisasi akan pentingnya menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan menjaga jarak.

"Masyarakat yang ke luar rumah dan tidak menggunakan masker langsung kita sanksi untuk memberikan efek jera," katanya, menjelaskan.
 

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021