Perusahaan pelayaran dan logistik PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar).
Head of Corporate Communication PT SPIL Danny Setiawan memastikan bantuan logistik salah satunya telah didistribusikan dari Surabaya ke posko bantuan korban bencana banjir di Martapura dan Sungai Tabuk, Kalsel.
"Bantuan yang telah kami salurkan antara lain berupa beras, telur, mie instan, minyak goreng, air mineral, popok bayi, masker medis, dan pakaian bekas layak pakai," katanya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (24/1).
Dia berharap bantuan tersebut bisa mengisi kebutuhan utama para korban di kamp-kamp pengungsian.
Informasi terakhir, banjir di Kalsel berdampak pada 11 kabupaten/ kota, merendam puluhan ribu rumah, merenggut nyawa puluhan warga. Sebanyak 74 ribu warga terpaksa mengungsi.
"Banyak sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir itu, termasuk sekolah dan rumah ibadah. Tanggul jebol, jembatan putus. Semoga dengan bantuan logistik yang kita kirimkan bisa mengembalikan senyum di wajah para korban banjir Kalsel," ujarnya.
Danny menandaskan PT SPIL juga menaruh perhatian terhadap warga Majene, Sulbar, yang belum lama lalu diguncang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo. Bencana tersebut menewaskan 91 jiwa.
"Untuk penyaluran bantuan ke Sulbar yang dilanda gempa, kami menggandeng Wahana Visi Indonesia, yang merupakan yayasan sosial kemanusiaan dengan pendekatan tanggap darurat, pengembangan masyarakat, dan advokasi," katanya.
Danny mengungkapkan salah satu fokus bantuan yang disalurkan PT SPIL melalui WVI adalah pemberian 100 boks "children kit" atau paket kebutuhan untuk bayi dan anak-anak, seperti selimut, bedong dan gendongan bayi, popok, handuk, dan perlengkapan mandi.
"Selain itu juga pendirian empat unit shelter atau tenda di lokasi pengungsian, serta 596 paket perlengkapan tenda pengungsi," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Head of Corporate Communication PT SPIL Danny Setiawan memastikan bantuan logistik salah satunya telah didistribusikan dari Surabaya ke posko bantuan korban bencana banjir di Martapura dan Sungai Tabuk, Kalsel.
"Bantuan yang telah kami salurkan antara lain berupa beras, telur, mie instan, minyak goreng, air mineral, popok bayi, masker medis, dan pakaian bekas layak pakai," katanya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (24/1).
Dia berharap bantuan tersebut bisa mengisi kebutuhan utama para korban di kamp-kamp pengungsian.
Informasi terakhir, banjir di Kalsel berdampak pada 11 kabupaten/ kota, merendam puluhan ribu rumah, merenggut nyawa puluhan warga. Sebanyak 74 ribu warga terpaksa mengungsi.
"Banyak sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir itu, termasuk sekolah dan rumah ibadah. Tanggul jebol, jembatan putus. Semoga dengan bantuan logistik yang kita kirimkan bisa mengembalikan senyum di wajah para korban banjir Kalsel," ujarnya.
Danny menandaskan PT SPIL juga menaruh perhatian terhadap warga Majene, Sulbar, yang belum lama lalu diguncang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo. Bencana tersebut menewaskan 91 jiwa.
"Untuk penyaluran bantuan ke Sulbar yang dilanda gempa, kami menggandeng Wahana Visi Indonesia, yang merupakan yayasan sosial kemanusiaan dengan pendekatan tanggap darurat, pengembangan masyarakat, dan advokasi," katanya.
Danny mengungkapkan salah satu fokus bantuan yang disalurkan PT SPIL melalui WVI adalah pemberian 100 boks "children kit" atau paket kebutuhan untuk bayi dan anak-anak, seperti selimut, bedong dan gendongan bayi, popok, handuk, dan perlengkapan mandi.
"Selain itu juga pendirian empat unit shelter atau tenda di lokasi pengungsian, serta 596 paket perlengkapan tenda pengungsi," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021