Andrea Pirlo bersuka cita meraih trofi perdananya sebagai pelatih, setelah tim asuhannya Juventus menang 2-0 atas Napoli untuk menjadi pemenang Piala Super Italia, Rabu setempat atau Kamis dini hari WIB.
Pada pertandingan itu, Cristiano Ronaldo memecah kebuntuan melalui golnya pada menit ke-64. Setelah diwarnai kegagalan penalti Lorenzo Insigne, Alvaro Morata menggandakan keunggulan Bianconerri melalui golnya pada menit ke-95.
"Saya merasa sangat gembira, mengangkat trofi pertama saya sebagai pelatih merupakan sesuatu yang berbeda, menurut saya bahkan terasa lebih baik ketimbang sebagai pemain, karena saya memimpin skuat yang hebat dan di klub yang bersejarah. Ini merupakan sesuatu yang indah," kata Pirlo kepada Rai Sport.
"Merupakan sesuatu yang langka di mana dua tim bermain baik di final, hal yang penting adalah kemenangan. Ketika Anda bermain dengan determinasi ini, maka keberuntungan ada di pihak Anda," tambahnya.
Pirlo menghadapi mantan rekan setimnya Gennaro Gattuso yang mengarsiteki Napoli. Kedua sosok itu merupakan dua sahabat saat masih aktif bermain.
"Kami adalah dua pelatih di dua bangku pemain cadangan yang penting, sekarang adalah tipe pekerjaan yang berbeda. Saya turut berduka untuk Rino, namun gembira untuk diri sendiri. Kami terlalu berkonsentrasi untuk bergurau di tepi lapangan pada malam ini," tutur mantan gelandang AC Milan dan Inter Milan itu.
Tekanan meningkat pada Pirlo setelah Juve takluk 0-2 dari Inter di Liga Italia beberapa hari silam, maka kemenangan ini diyakini dapat membungkam kritik yang dialamatkan kepadanya.
"Setelah pertandingan malam itu, kami tidak layak atas begitu banyak kritik dengan mempertimbangkan apa yang telah kami lakukan musim ini, maka saya gembira kami mendapatkan trofi ini pada malam ini," ujarnya.
"Itu merupakan bagian dari permainan, mudah untuk menyanjung dan menghujat orang. Saya telah terbiasa, sebab saya mengalami saat naik dan turun pada karier bermain saya yang panjang. Saya tahu terdapat klub yang solid di belakang saya, maka saya dapat fokus dan terus melakukan pekerjaan saya," kata Pirlo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Pada pertandingan itu, Cristiano Ronaldo memecah kebuntuan melalui golnya pada menit ke-64. Setelah diwarnai kegagalan penalti Lorenzo Insigne, Alvaro Morata menggandakan keunggulan Bianconerri melalui golnya pada menit ke-95.
"Saya merasa sangat gembira, mengangkat trofi pertama saya sebagai pelatih merupakan sesuatu yang berbeda, menurut saya bahkan terasa lebih baik ketimbang sebagai pemain, karena saya memimpin skuat yang hebat dan di klub yang bersejarah. Ini merupakan sesuatu yang indah," kata Pirlo kepada Rai Sport.
"Merupakan sesuatu yang langka di mana dua tim bermain baik di final, hal yang penting adalah kemenangan. Ketika Anda bermain dengan determinasi ini, maka keberuntungan ada di pihak Anda," tambahnya.
Pirlo menghadapi mantan rekan setimnya Gennaro Gattuso yang mengarsiteki Napoli. Kedua sosok itu merupakan dua sahabat saat masih aktif bermain.
"Kami adalah dua pelatih di dua bangku pemain cadangan yang penting, sekarang adalah tipe pekerjaan yang berbeda. Saya turut berduka untuk Rino, namun gembira untuk diri sendiri. Kami terlalu berkonsentrasi untuk bergurau di tepi lapangan pada malam ini," tutur mantan gelandang AC Milan dan Inter Milan itu.
Tekanan meningkat pada Pirlo setelah Juve takluk 0-2 dari Inter di Liga Italia beberapa hari silam, maka kemenangan ini diyakini dapat membungkam kritik yang dialamatkan kepadanya.
"Setelah pertandingan malam itu, kami tidak layak atas begitu banyak kritik dengan mempertimbangkan apa yang telah kami lakukan musim ini, maka saya gembira kami mendapatkan trofi ini pada malam ini," ujarnya.
"Itu merupakan bagian dari permainan, mudah untuk menyanjung dan menghujat orang. Saya telah terbiasa, sebab saya mengalami saat naik dan turun pada karier bermain saya yang panjang. Saya tahu terdapat klub yang solid di belakang saya, maka saya dapat fokus dan terus melakukan pekerjaan saya," kata Pirlo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021