Banjir masih melanda sejumlah lokasi di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menyebabkan aktivitas warga sempat tersendat.
Banjir hingga kini masih merendam Perumahan Kwadungan Permai, Desa Kwadungan dan Perumahan Sambiresik Permai, Desa Sambiresik, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri.
Budi Santoso, salah seorang warga di Perumahan Sambiresik Permai, Kecamatan Gampengrejo, Kamis, mengemukakan banjir yang terjadi di perumahan ini cukup parah selama kurun waktu empat tahun.
"Biasanya jika hujan deras, seringkali yang terendam banjir adalah persawahan. Tapi ini sampai ke perumahan," ujarnya.
Air mulai masuk perumahan sejak Rabu (6/1) malam setelah hujan deras terjadi di wilayah Kediri dan sekitarnya. Bahkan, semakin malam air bukannya surut melainkan semakin tinggi hingga masuk ke dalam rumah.
Dia berharap ada solusi terbaik agar perumahan di tempanya tidak lagi tergenang banjir. Ketinggian air juga masih cukup tinggi hingga lutut orang dewasa. Ia dengan para tetangga lainnya juga masih kesulitan beraktivitas, karena rumah terendam air.
Kejadian yang sama juga terjadi di Perumahan Kwadungan Permai, Desa Sambirejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri. Air merendam rumah warga.
Sementara itu, Kepala Polsek Gampangrejo AKP Saiful Alam mengatakan dari dua perumahan yang terendam air di wilayah hukumnya air hingga kini masih menggenang.
"Di perumahan Kwadungan itu yang parah di blok B sampai blok F, terendam banjir. Tadi malam warga sampai mengungsi," kata dia.
Ia menambahkan hingga kini air belum terlalu surut di perumahan itu. Hal itu juga imbas air luapan sungai yang masih menggenang sawah di sekitar perumahan. Ketinggian air bahkan hingga sekitar 80 centimeter.
Pihaknya juga koordinasi dengan seluruh yang bertugas baik dari perangkat desa, pengembang hingga BPBD Kabupaten Kediri untuk keperluan makan warga.
Di perumahan, untuk yang laki-laki masih tinggal, tetapi kaum perempuan sudah mengungsi ke rumah saudara mereka. Ada sekitar 80 kepala keluarga (KK) yang tinggal di perumahan Kwadungan tersebut.
Sementara itu, di perumahan sambiresik, AKP Alam mengatakan saat ini air jug masih menggenang. Namun, warga masih bertahan di rumah mereka kendati banjir.
Ia juga menambahkan, anggotanya juga ikut terlibat dalam memperbaiki tanggul jebol di sekitar sungai kresek, yang dekat dengan perumahan tersebut. Tanggul jebol itu sepanjang 2 meter dan saat ini sudah diberi karung berisi tanah dan pasir.
"Semoga tidak hujan lagi. Kalau hujan lagi khawatirnya meluber," kata AKP Alam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Banjir hingga kini masih merendam Perumahan Kwadungan Permai, Desa Kwadungan dan Perumahan Sambiresik Permai, Desa Sambiresik, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri.
Budi Santoso, salah seorang warga di Perumahan Sambiresik Permai, Kecamatan Gampengrejo, Kamis, mengemukakan banjir yang terjadi di perumahan ini cukup parah selama kurun waktu empat tahun.
"Biasanya jika hujan deras, seringkali yang terendam banjir adalah persawahan. Tapi ini sampai ke perumahan," ujarnya.
Air mulai masuk perumahan sejak Rabu (6/1) malam setelah hujan deras terjadi di wilayah Kediri dan sekitarnya. Bahkan, semakin malam air bukannya surut melainkan semakin tinggi hingga masuk ke dalam rumah.
Dia berharap ada solusi terbaik agar perumahan di tempanya tidak lagi tergenang banjir. Ketinggian air juga masih cukup tinggi hingga lutut orang dewasa. Ia dengan para tetangga lainnya juga masih kesulitan beraktivitas, karena rumah terendam air.
Kejadian yang sama juga terjadi di Perumahan Kwadungan Permai, Desa Sambirejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri. Air merendam rumah warga.
Sementara itu, Kepala Polsek Gampangrejo AKP Saiful Alam mengatakan dari dua perumahan yang terendam air di wilayah hukumnya air hingga kini masih menggenang.
"Di perumahan Kwadungan itu yang parah di blok B sampai blok F, terendam banjir. Tadi malam warga sampai mengungsi," kata dia.
Ia menambahkan hingga kini air belum terlalu surut di perumahan itu. Hal itu juga imbas air luapan sungai yang masih menggenang sawah di sekitar perumahan. Ketinggian air bahkan hingga sekitar 80 centimeter.
Pihaknya juga koordinasi dengan seluruh yang bertugas baik dari perangkat desa, pengembang hingga BPBD Kabupaten Kediri untuk keperluan makan warga.
Di perumahan, untuk yang laki-laki masih tinggal, tetapi kaum perempuan sudah mengungsi ke rumah saudara mereka. Ada sekitar 80 kepala keluarga (KK) yang tinggal di perumahan Kwadungan tersebut.
Sementara itu, di perumahan sambiresik, AKP Alam mengatakan saat ini air jug masih menggenang. Namun, warga masih bertahan di rumah mereka kendati banjir.
Ia juga menambahkan, anggotanya juga ikut terlibat dalam memperbaiki tanggul jebol di sekitar sungai kresek, yang dekat dengan perumahan tersebut. Tanggul jebol itu sepanjang 2 meter dan saat ini sudah diberi karung berisi tanah dan pasir.
"Semoga tidak hujan lagi. Kalau hujan lagi khawatirnya meluber," kata AKP Alam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021