Pemerintah Meksiko siap menawarkan suaka politik kepada Julian Assange dan mendukung keputusan hakim Inggris yang menolak ekstradisi pendiri WikiLeaks itu ke Amerika Serikat, kata Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, Senin (4/1).
"Saya akan meminta Menteri Luar Negeri ... untuk menanyakan kepada pemerintah Inggris tentang kemungkinan Assange dibebaskan dan soal Meksiko menawarkan suaka politik," kata Lopez Obrador pada konferensi pers berkala.
"Assange adalah seorang jurnalis dan pantas mendapat kesempatan, saya mendukung untuk memaafkannya," katanya. "Kami akan memberinya perlindungan."
Permintaan ekstradisi dari Amerika Serikat, yang memungkinkan Assange menghadapi berbagai dakwaan --termasuk melanggar undang-undang pemata-mataan, ditolak dengan alasan bahwa masalah kesehatan mental Assange membuatnya berisiko bunuh diri, demikian isi putusan pengadilan Inggris.
Lopez Obrador, yang menyebut keputusan itu sebagai "kemenangan keadilan", setahun lalu mendesak Inggris untuk membebaskan Assange.
Ia menyebut penahanan Assange sebagai "penyiksaan" dan mengatakan dokumen-dokumen WikiLeaks telah menunjukkan cara kerja dunia secara "otoriter".
Assange, 49 tahun, telah menghabiskan sebagian besar waktunya selama satu dasawarsa terakhir baik di penjara atau kurungan mandiri.
Ia ditahan setelah membocorkan ribuan dokumen rahasia dan isi komunikasi diplomatik yang membuat malu banyak pemerintah di seluruh dunia.
Lopez Obrador, sosok beraliran kiri yang menjabat pada Desember 2018, telah lama mencerca kaum elite yang berkuasa dan secara retoris berusaha memutuskan hubungan dengan politik dan ekonomi yang mapan.
Sumber: Reuters (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Saya akan meminta Menteri Luar Negeri ... untuk menanyakan kepada pemerintah Inggris tentang kemungkinan Assange dibebaskan dan soal Meksiko menawarkan suaka politik," kata Lopez Obrador pada konferensi pers berkala.
"Assange adalah seorang jurnalis dan pantas mendapat kesempatan, saya mendukung untuk memaafkannya," katanya. "Kami akan memberinya perlindungan."
Permintaan ekstradisi dari Amerika Serikat, yang memungkinkan Assange menghadapi berbagai dakwaan --termasuk melanggar undang-undang pemata-mataan, ditolak dengan alasan bahwa masalah kesehatan mental Assange membuatnya berisiko bunuh diri, demikian isi putusan pengadilan Inggris.
Lopez Obrador, yang menyebut keputusan itu sebagai "kemenangan keadilan", setahun lalu mendesak Inggris untuk membebaskan Assange.
Ia menyebut penahanan Assange sebagai "penyiksaan" dan mengatakan dokumen-dokumen WikiLeaks telah menunjukkan cara kerja dunia secara "otoriter".
Assange, 49 tahun, telah menghabiskan sebagian besar waktunya selama satu dasawarsa terakhir baik di penjara atau kurungan mandiri.
Ia ditahan setelah membocorkan ribuan dokumen rahasia dan isi komunikasi diplomatik yang membuat malu banyak pemerintah di seluruh dunia.
Lopez Obrador, sosok beraliran kiri yang menjabat pada Desember 2018, telah lama mencerca kaum elite yang berkuasa dan secara retoris berusaha memutuskan hubungan dengan politik dan ekonomi yang mapan.
Sumber: Reuters (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021