Tahun 2020 baru saja kita tinggalkan. Tahun yang menurut sebagian besar orang merupakan salah satu periode terberat dialami umat manusia di muka bumi dalam satu abad ini, seiring terjadinya pandemi virus corona jenis baru penyebab COVID-19. Virus mematikan yang pertama kali diidentifikasi dari Wuhan, China, pada akhir 2019 dan dengan cepat menyebar ke banyak negara.

Selain mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi yang mengarah pada resesi di hampir seluruh dunia, pandemi ini juga menimbulkan krisis kesehatan. Jutaan orang dari ratusan negara di belahan dunia merenggang nyawa karena terpapar virus corona. Khusus di Indonesia, data yang dirilis Satgas Penanganan COVID-19 mencatat jumlah korban infeksi virus corona yang tidak tertolong hingga 31 Desember 2020 pukul 12.00 WIB mencapai 22.138 orang, dari total 743.198 kasus terkonfirmasi.

Hingga kini masih ada ribuan pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit rujukan, juga tempat-tempat isolasi dan karantina. Sebagian dari mereka yang kondisinya berat dan sedang berjibaku melawan ganasnya virus corona harus melewatkan pergantian Tahun 2020 ke 2021 dari atas ranjang perawatan. Salah satu pasien yang mengembuskan nafas terakhir pada hari pamungkas Tahun 2020 adalah Wakil Bupati Pamekasan Raja’e. Orang nomor dua di Pemkab Pamekasan, Madura, ini sudah dirawat intensif di RSUD dr. Soetomo Surabaya sejak pertengahan Desember setelah dinyatakan positif COVID-19, termasuk juga istrinya ikut terpapar. Raja’e meninggal dunia pada Kamis (31/12) siang sekitar pukul 14.30 WIB.

Wabup Pamekasan adalah kepala daerah keempat di Provinsi Jawa Timur yang wafat karena terpapar COVID-19. Selain Raja’e, sebelumnya tercatat Plt. Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, dan Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri lebih dulu wafat akibat infeksi virus corona. Pekan terakhir 2020 ini, ada dua lagi kepala daerah yang mengumumkan dirinya positif terinfeksi virus corona, yakni Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.

Selain kepala daerah, virus mematikan ini juga menginfeksi tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan, dll), pejabat pemerintah dan swasta/BUMN, artis, olahragawan, pekerja pabrik hingga rakyat jelata, termasuk anak-anak. Berbagai dampak sosial juga bermuncullan, seperti meningkatnya kembali jumlah warga miskin di banyak daerah dan angka pengangguran naik karena kasus PHK (pemutusan hubungan kerja) massal.

Menjelang berakhirnya Tahun 2020, situasi pandemi yang beberapa waktu sebelumnya sempat melandai, justru kembali meninggi. Apalagi kemudian muncul kabar adanya mutasi virus corona baru di Inggris yang infonya lebih ganas. Beberapa negara kembali menerapkan lockdown demi mencegah penularan lebih besar.

Di Tanah Air, kenaikan kasus corona ini disikapi dengan kewaspadaan tinggi, apalagi bersamaan libur akhir tahun yang biasanya diwarnai tingginya aktivitas masyarakat. Aturan ketat diberlakukan di hampir semua daerah, mulai tes swab PCR atau tes cepat antigen bagi warga yang melakukan perjalanan hingga pembatasan jam malam saat tahun baru untuk mencegah terjadinya kerumunan massa. Ujungnya jelas satu, menghindari penularan virus corona lebih meluas lagi dan menyelamatkan nyawa manusia.

Meskipun jutaan vaksin COVID-19 yang diimpor pemerintah untuk program vaksinasi sudah mulai berdatangan, tetapi bukan jaminan pandemi segera berakhir jika tidak ada kesadaran dan tanggung jawab bersama dari warga negara untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan. Sembilan bulan dalam kondisi “tertekan” memang membuat sebagian besar masyarakat bosan dan lelah, tetapi bukan berarti Tahun 2021 sudah bisa leha-leha.

Ancaman virus corona ini nyata (bukan konspirasi) dan masih mengintai kita semua. Resesi juga belum berakhir, kendati sudah mengarah ke recovery, tetapi hidup must go on. Tetap harus optimistis menyongsong beratnya tantangan ke depan hingga bisa bangkit kembali dari keterpurukan.

Selamat menyongsong Tahun Baru 2021 dalam kesederhaan dan keprihatinan.

Pewarta: Didik Kusbiantoro

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020