Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) Laksamana Muda TNI Nurhidayat menutup Pendidikan Penerbang TNI AL angkatan ke-24 tahun 2020 di Baseops Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda, Sidoarjo, Rabu.
    
Program Pendidikan Penerbang ini diikuti 13 orang perwira penerbang yang sebelumnya menempuh pendidikan selama 18 bulan di Sekolah Penerbang Angkatan laut (Senerbal) Pusat Pendidikan Khusus Kodikopsla Kodiklatal. Dalam penutupan pendidikan tersebut, predikat siswa terbaik diraih Letda Laut (P) Galuh Haryanto. 
    
Mengutip siaran pers dari Bagian Penerangan Kodiklatal, tampak hadir dalam penutupan tersebut Komandan Puspenerbal Laksda TNI Edwin, Wakil Komandan Kodiklatal Brigjen TNI (Mar) Lukman, Kepala Staf Koarmada II Laksma TNI Dafit Santoso, Kadispsial LaksmaTNI Dr. Wiwin Dwi Handayani, Komandan Kodikopsla Laksma TNI Eko Wahjono, para direktur Kodiklatal dan pejabat utama Puspenerbal.
    
Adapun penutupan Pendidikan Penerbang TNI AL ini merupakan implementasi dari sembilan prioritas kepemimpinan Kasal Laksamana TNI Yudho Margono, salah satunya pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan profesional serta tangguh menghadapi segala ancaman

Komandan Kodiklatal Laksda TNI Nurhidayat dalam sambutannya mengingatkan para lulusan bahwa pengetahuan dan keterampilan di bidang penerbangan yang telah diterima dalam pendidikan selama 18 bulan dapat ditunjukkan dalam pelaksanaan tugas sebagai perwira penerbang TNI AL di manapun bertugas

Menurut Nurhidayat, brevet penerbang yang telah disematkan di  dada kiri tidak hanya sebagai tanda bahwa pendidikan yang dijalani telah berakhir dan tidak pula hanya sebagai lambang yang patut dibanggakan seorang penerbang.

"Namun, di balik itu semua, brevet penerbang menuntut tanggung jawab moral dan profesionalitas untuk menjadi seorang penerbang TNI AL yang memiliki tingkat pengetahuan dan kemampuan penerbangan secara teknis dan taktis operasional, serta menguasai prosedur penggunaan pesawat udara TNI AL sesuai tipe rating pesawat dan peraturan penerbangan secara umum," paparnya.
Upacara penutupan Pendidikan Penerbang TNI AL Angkatan ke-24 tahun 2020 di Baseops Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda, Sidoarjo, Rabu (23/12/2020). (ANTARA Jatim/HO-Bagpen Kodiklatal)

Dihadapkan pada dinamika lingkungan strategis yang terjadi, lanjut Laksda Nurhidayat, tugas-tugas TNI AL akan semakin terfokus pada perlindungan garis-garis perhubungan laut, melindungi berbagai kegiatan ekonomi di laut, serta menjaga sumber-sumber kekayaan alam dan energi yang berada di laut wilayah yurisdiksi Indonesia.

"Hal ini berarti bahwa pengamanan dan pengendalian laut merupakan bagian dari penegakan kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya. 

Agar dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut, tambah Dankodiklatal, TNI AL mengoperasikan pesawat udara sebagai salah satu bagian integral Sistem Senjata Armada Terpadu yang bekerja sama dengan kapal perang Republik Indonesia (KRI). Keterpaduan unsur udara dengan KRI dimaksudkan untuk memperluas cakupan wilayah dan mempercepat aksi di dalam operasi laut sebagai fleet air arm.

Oleh karena itu, hasil pendidikan harus benar-benar profesional sesuai kompetensi yang dimiliki penerbang TNI AL, karena dunia penerbangan militer tidak dapat dipisahkan dari regulasi keselamatan kerja dan penerbangan yang memiliki risiko tinggi.

Dalam acara penutupan pendidikan tersebut juga dilaksanakan penyematan brevet penerbang oleh Komandan Puspenerbal Laksda TNI Edwin beserta pejabat utama Puspenerbal, dilanjutkan penyiraman air suci sebagai tanda warga baru di Penerbangan TNI Angkatan Laut.

Pewarta: Fiqih/DK

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020