Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim meminta sejumlah pemerintah daerah di wilayah itu untuk tidak mempersulit kunjungan wisatawan di masa libur Natal dan Tahun Baru 2021 karena akan berpotensi menurunkan kinerja ekonomi yang mulai naik.

"Kami lebih memilih agar pihak hotel dan restoran mempertegas protokol kesehatan, tidak perlu mempersulit orang datang untuk berwisata," kata Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto di Surabaya, Jumat.

Adik dalam pemaparan "Outlook Ekonomi Jatim 2020 serta proyeksi 2021" di Kantor Kadin Jatim menyatakan keberatan ketika sejumlah pemda mempersulit wisatawan datang ke suatu daerah dengan kewajiban yang membebani, seperti tes cepat atau tes usap.

Hal tersebut tidak sejalan dengan tujuan pemerintah yang terus ingin menggerakkan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Adik meminta pengusaha hotel dan restoran di Jatim untuk memberi kenyamanan pada wisatawan dengan protokol kesehatan yang ketat agar ekonomi bisa terus bangkit dan tetap memperhatikan kesehatan serta keselamatan.

"Kami dorong pengusaha hotel dan restoran mempertegas protokol kesehatan, tidak mempersulit mereka datang," katanya.

Pemerintah Kota Malang sebelumnya mewajibkan wisatawan yang menginap di hotel-hotel setempat untuk melampirkan hasil negatif tes cepat antigen dalam upaya meminimalkan penyebaran COVID-19.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan rencana untuk mewajibkan tes cepat antigen itu mengikuti daerah tujuan wisata seperti Bali, juga telah mewajibkan tes polymerase chain reaction (PCR) bagi wisatawan.

"Di daerah lain, seperti Bali, wisatawan harus swab. Untuk di hotel, nanti akan ada persyaratan khusus, salah satu di antaranya persyaratan rapid test antigen," kata Sutiaji di Kota Malang, Jumat.

Sutiaji menjelaskan pada libur akhir tahun nanti, tidak menutup kemungkinan adanya gelombang wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Malang, setelah daerah tujuan wisata seperti Bali, menerapkan kebijakan tes usap bagi para wisatawan.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020