Pemerintah Kota Kediri menggandeng seniman asal Kota Kediri, Jawa Timur, mengadakan pergelaran wayang secara virtual sebagai bagian melestarikan sejarah kendati masih pandemi COVID-19.

"Yang namanya seni, budaya, kewajiban kita untuk uri-uri (melestarikan). Memang dalam jiwa saya seni, biar kebudayaan kita jangan sampai lepas dari anak cucu, pengembangan budaya penting perlu kita kenalkan untuk yang di bawah kita nantinya," kata Sujoko Adi Purwanto, seniman asal Kota Kediri di Kediri, Kamis.

Sujoko yang juga anggota DPRD Kota Kediri ini menegaskan pandemi bukan berarti tidak bisa memberikan edukasi kebudayaan kepada warga. Kendati pandemi COVID-19, masih bisa menyelenggarakan dengan virtual.

"Walaupun dalam suasana seperti ini, COVID-19, kita jangan sampai pudar semangat untuk selalu mendengungkan seni. Pandemi kita bisa virtual, kan tidak mengurangi semangat untuk menghibur, selalu memberikan motivasi, hormati apa yang diberikan leluhur," kata anggota Komisi C DPRD Kota Kediri ini. 

Ia berharap anak-anak muda terutama di Kota Kediri selalu bersemangat untuk mencintai warisan budaya. Dirinya terus memotivasi agar anak-anak lebih suka budaya sendiri ketimbang budaya asing. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar mendukung para seniman di Kota Kediri untuk tetap berkarya, termasuk mengadakan acara secara virtual.

Ia mengemukakan dalam Peraturan Wali Kota juga diizinkan untuk membuat kegiatan secara offline tapi dengan protokol kesehatan diberlakukan dengan ketat. Selain itu, juga harus dipertimbangkan ketika mengadakan acara secara offline apakah kasusnya (COVID-19) meningkat atau tidak.

"Jika mau diselenggarakan silakan, tapi harus dengan protokol kesehatan, saling jaga penyelenggara, menerapkan protokol kesehatan," kata Nur Muhyar.

Nur mengungkapkan dalam keputusan membuat acara secara daring merupakan penyemangat bagi para seniman agar mempersiapkan diri berhadapan dengan teknolologi.

"Seniman tradisional juga harus mempersiapkan diri untuk teknologi, misalnya kreatif menciptakan lagu, gending, bagaimana mencari viewer (penonton) yang bagus. Mengenali atau mempelajari alat teknologi komunikasi itu yang lebih penting lagi. Dalam praktiknya seni tradisional itu tidak seluruhnya bisa menjadi sebuah penghidupan kadang hanya hobi. Nah hobi ini sebagai tempat belajar bagaimana go digital," kata Nur Muhyar.

Pihaknya juga membuat live streaming di chanel YouTube Kediri Tourism TV, yang merupakan channel resmi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga Kota Kediri, sehingga kegiatan tersebut bisa ditonton banyak orang. Dengan itu, sangat membantu sekali untuk menyiarkan berbagai macam tayangan produksi pemerintah kota, terlebih lagi saat ini pandemi COVID-19. 

Pergelaran wayang kulit secara virtual itu mengambil lakon Petruk Takon Bopo dengan dalang Ki Sun Gondrong. Acara itu digelar di Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya Kota Kediri, juga berlangsung dengan lancar dan aman, karena tidak banyak orang berkerumun. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020