Lima orang, termasuk satu bayi berusia sembilan bulan, tewas dan sekitar 15 lainnya terluka pada Selasa (1/12), ketika sebuah mobil melaju kencang di trotoar Kota Trier, Jerman barat.

Pihak berwenang mengatakan kejadian itu tampaknya merupakan tindakan yang disengaja.

Menurut para saksi mata, orang-orang berteriak panik dan beberapa di antaranya terlempar ke udara ketika ditabrak mobil di zona perbelanjaan.

"Kami telah menangkap satu orang, satu kendaraan telah diamankan," kata kepolisian.

Kepolisian menambahkan bahwa, dalam beberapa menit setelah insiden itu, seorang tersangka warga Jerman berusia 51 tahun dari daerah Trier telah dibekuk dan sedang diinterogasi.

Jaksa Peter Fritzen kemudian mengatakan pada konferensi pers bahwa tersangka penabrak sebelumnya meminum alkohol dalam jumlah yang signifikan.

Fritzen juga mengatakan pihak berwenang menjalankan penyelidikan tidak dengan asumsi bahwa ada motif aliran garis keras dalam insiden tersebut.

Wali Kota Trier Wolfram Leibe mengatakan, "Sepertinya kita berbicara tentang tersangka yang memiliki masalah mental, tetapi kita tidak boleh memberikan penilaian yang terlalu dini."

Pihak berwenang mengatakan penilaian yang lebih menyeluruh terhadap kesehatan mental tersangka akan diperlukan untuk menentukan apakah dia dapat dituntut secara pidana.

Tersangka menghabiskan beberapa malam terakhir di dalam kendaraan dan tampaknya tidak memiliki alamat tetap, kata wakil kepala kepolisian Trier, Franz-Dieter Ankner.

Tersangka disebutkan meminjam kendaraan itu, yang terdaftar atas nama orang lain, dan tampaknya di kepolisian tercatat tidak pernah terlibat kasus.

Wali Kota Leibe mengatakan satu bayi berusia sembilan bulan termasuk di antara korban yang tewas.

Menteri dalam negeri Negara Bagian Rhineland-Palatinate, Roger Lewentz, mengatakan dua perempuan berusia 25 dan 73 tahun serta seorang pria, 45 tahun, yang semuanya berasal dari Trier, juga tewas.

Belakangan, polisi mengatakan orang kelima juga tewas sementara media Jerman melaporkan bahwa korban terakhir adalah seorang perempuan berusia 52 tahun.

Beberapa korban luka berada dalam kondisi kritis.

Kanselir Angela Merkel mengatakan melalui pernyataan, "Berita dari Trier membuat saya sangat sedih. Turut berduka cita kepada keluarga para korban, yang hidupnya begitu tiba-tiba dan dengan kejam direnggut dari mereka. Saya juga memikirkan orang-orang yang mengalami luka-luka, yang beberapa di antaranya luka berat, dan semoga mereka kuat."

Jerman telah memperketat keamanan di zona pejalan kaki di seluruh negeri, sejak serangan truk di pasar Natal Berlin terjadi pada 2016 hingga menewaskan 12 orang dan melukai puluhan lainnya.

Pada Oktober 2019, seorang pria menembaki sebuah sinagoga di Kota Halle. Setelah gagal masuk ke gedung, si penembak mengamuk di luar, menewaskan dua orang.

Pada Februari 2020, seorang pria rasialis bersenjata membunuh sembilan migran di Hanau dekat Frankfurt sebelum membunuh ibunya dan dirinya sendiri.

Jerman telah menutup semua bar dan restoran sebagai bagian dari langkah untuk menghadang virus corona, tetapi toko-toko dan sekolah tetap buka.

Sumber: Reuters (*)

Pewarta: Tia Mutiasari

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020