Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwnagi, Jawa Timur, meluncurkan inovasi di bidang pertanian guna meningkatkan kesejahteraan petani dengan mendirikan Bank Tani.

Bank Tani yang dikembangkan di Desa Bulusari ini memiliki konsep agribisnis pertanian dan bank tersebut melayani simpan pinjam produk pertanian hingga pemberdayaan petani desa setempat.

"Pemda akan senantiasa mendukung inovasi yang untuk mendorong kesejahteraan petani di daerah. Semoga Bank Tani bisa dimplementasikan denga baik, sehingga nantinya apabila sudah sukses di Desa Bulusari bisa diduplikasi di desa-desa lainnya," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Selasa.

Azwar Anas menyambut baik dan memberikan apresiasi atas inovasi bidang pertanian dari Desa Bulusari, dan ia berharap Bank Tani yang telah diresmikan pada Senin (30/11) sore itu akan berkembang dan memberikan manfaat bagi para petani.

Camat Kalipuro Hendry Suhartono menjelaskan Bank Tani memiliki konsep agribisnis pertanian, yakni bank tani melayani simpan pinjam produk pertanian hingga pemberdayaan petani desa.

"Simpan pinjam yang dilakukan di bank tani ini nantinya bukan simpan pinjam uang sebagaimana bank pada umumnya. Tapi memberikan pinjaman berupa produk yang menjadi kebutuhan pertanian seperti pupuk, bibit hingga alat-alat pertanian," paparnya.

Ia mencontohkan kalau petani membutuhkan pinjaman pupuk tentunya pengajuan ke banknya pupuk dan pencairannya mendapatkan pupuk, bukan dalam bentuk uang.

"Cara ini menjamin pinjaman petani digunakan sesuai kebutuhan, tidak untuk kebutuhan lainnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Bulusari Mukhlis mengatakan bahwa selama ini desa ini tidak memiliki pasar sebagai tempat bertransaksi warga menjual dan membeli hasil bumi, dan imbasnya banyak hasil panen warga tidak terdistribusikan dengan baik, dan seringkali dimanfaatkan oleh tengkulak.

"Pemdes melalui BUMDesa akhirnya bergerak mendirikan Bank Tani. Bank ini akan memberikan pinjaman kepada warga sesuai yang dibutuhkan. Selain itu, juga siap menampung hasil panen warga sesuai harga pasar," tuturnya.

Saat pengembalian pinjaman di Bank Tani, petani juga membayarnya dengan produk pertanian. Dan untuk membayar pinjaman petani juga bisa membayar dengan produk pertanian jadi bisa diistilahkan barter, bisa dengan padi, kelapa atau bahkan sayur mayur.

Bank Tani bisa mendapatkan dana untuk pengadaan produk pinjaman kebutuhan petani hingga pengembangan usaha, sejumlah skema dalam hal ini, salah satunya sebagai modal awal Bank Tani mendapatkan dana penyertaan dari BUMDes. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020