Kapal kargo MV Mentari Crystal yang memuat 137 peti kemas tenggelam di Dermaga Domestik Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu, dan penyebab kejadian masih dilakukan investigasi.
Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong Faruq Hidayat dalam keterangan pers virtualnya di Terminal Teluk Lamong Surabaya, Senin, menjelaskan kejadian tenggelamnya kapal mulai dilaporkan pada Ahad (15/11) pukul 21.30 WIB.
Video Hanif Nashrullah
Meski demikian, Faruq menjamin pelayanan operasional bongkar muat di Terminal Teluk Lamong Surabaya tidak terganggu dan masih berjalan lancar.
"Ada sejumlah tahap yang telah kami lakukan untuk menormalkan kembali operasional di Terminal Teluk Lamong, yaitu sesaat setelah kejadian kami langsung melakukan evakuasi terhadap ABK dan peti kemas kapal MV Mentari Crystal, kami juga melokalisir lokasi dengan memasang Oil Boom di tempat kejadian," kata Faruq, kepada wartawan.
Selanjutnya, mengatur dan menyesuaikan skema pelayanan penyandaran kapal di Terminal Teluk Lamong untuk memastikan pelayanan tetap normal.
Kepala Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Tanjung Perak, Capt Sudiono yang juga hadir dalam keterangan pers itu menyampaikan fokus saat ini adalah memastikan kelancaran pelayanan operasional di Terminal Teluk Lamong tetap terjaga.
"Terkait penyebab kejadian, kami menerjunkan tim untuk menyelidiki penyebab kejadian tersebut. Dan fokus kami saat ini bagaimana agar pelayanan logistik tetap lancar dan tidak terganggu," katanya.
Menurutnya, Terminal Teluk Lamong telah melakukan penanganan dengan baik sehingga tidak mengganggu kegiatan lainnya.
Ketua DPC INSA Surabaya Steven, mengapresiasi respon cepat dan kompak dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Pelindo III untuk mengatasi insiden tersebut.
“Kami mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Terminal Teluk Lamong setelah kejadian mulai dari mengevakuasi dan mengamankan peti kemas hingga melokalisasi lokasi, langkah cepat tersebut membuat kapal lainnya bisa tetap beroperasi," katanya.
Sementara perwakilan pemilik kapal MV Mentari Crystal, Antony mengatakan bertanggung jawab atas kejadian itu, dan akan berkomitmen melakukan proses evakuasi kapal miliknya secepatnya, tujuannya agar tidak terlalu mengganggu aktivitas operasional pelayanan di Terminal Teluk Lamong.
"Kami berupaya secepat mungkin mengevakuasi kapal kami sehingga harapannya tidak mengganggu proses operasional pelayanan yang di lakukan oleh Terminal Teluk Lamong," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong Faruq Hidayat dalam keterangan pers virtualnya di Terminal Teluk Lamong Surabaya, Senin, menjelaskan kejadian tenggelamnya kapal mulai dilaporkan pada Ahad (15/11) pukul 21.30 WIB.
Video Hanif Nashrullah
Meski demikian, Faruq menjamin pelayanan operasional bongkar muat di Terminal Teluk Lamong Surabaya tidak terganggu dan masih berjalan lancar.
"Ada sejumlah tahap yang telah kami lakukan untuk menormalkan kembali operasional di Terminal Teluk Lamong, yaitu sesaat setelah kejadian kami langsung melakukan evakuasi terhadap ABK dan peti kemas kapal MV Mentari Crystal, kami juga melokalisir lokasi dengan memasang Oil Boom di tempat kejadian," kata Faruq, kepada wartawan.
Selanjutnya, mengatur dan menyesuaikan skema pelayanan penyandaran kapal di Terminal Teluk Lamong untuk memastikan pelayanan tetap normal.
Kepala Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Tanjung Perak, Capt Sudiono yang juga hadir dalam keterangan pers itu menyampaikan fokus saat ini adalah memastikan kelancaran pelayanan operasional di Terminal Teluk Lamong tetap terjaga.
"Terkait penyebab kejadian, kami menerjunkan tim untuk menyelidiki penyebab kejadian tersebut. Dan fokus kami saat ini bagaimana agar pelayanan logistik tetap lancar dan tidak terganggu," katanya.
Menurutnya, Terminal Teluk Lamong telah melakukan penanganan dengan baik sehingga tidak mengganggu kegiatan lainnya.
Ketua DPC INSA Surabaya Steven, mengapresiasi respon cepat dan kompak dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Pelindo III untuk mengatasi insiden tersebut.
“Kami mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Terminal Teluk Lamong setelah kejadian mulai dari mengevakuasi dan mengamankan peti kemas hingga melokalisasi lokasi, langkah cepat tersebut membuat kapal lainnya bisa tetap beroperasi," katanya.
Sementara perwakilan pemilik kapal MV Mentari Crystal, Antony mengatakan bertanggung jawab atas kejadian itu, dan akan berkomitmen melakukan proses evakuasi kapal miliknya secepatnya, tujuannya agar tidak terlalu mengganggu aktivitas operasional pelayanan di Terminal Teluk Lamong.
"Kami berupaya secepat mungkin mengevakuasi kapal kami sehingga harapannya tidak mengganggu proses operasional pelayanan yang di lakukan oleh Terminal Teluk Lamong," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020