Pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Banyuwangi nomor urut 02 Ipuk Fiestiandani Azwar Anas-Sugirah menyiapkan program berkantor di desa-desa sebagai upaya menjaring aspirasi dan mencari solusi permasalahan warga secara langsung.

"Saya dan Bu Ipuk akan bergiliran ngantor di desa/kelurahan, misalnya saya hari Senin di desa A, Selasa di desa B, lalu pada hari Rabu, Bu Ipuk di desa C, Kamis di desa D. Saya dan Bu Ipuk berkantor di desa/kelurahan dua kali dalam seminggu" ujar Calon Wakil Bupati Banyuwangi nomor urut 02, Sugirah di Banyuwangi, Minggu.

Dengan berkantor di desa/kelurahan dua kali dalam seminggu, menurut dia, selain bisa menyapa langsung masyarakat juga sekaligus untuk mengetahui kondisi perkembangan pembangunan di tingkat desa dan permasalahan yang ada.

"Dengan ngantor di desa, kami akan langsung mendengar masalah, mencari solusinya saat itu juga, hari itu juga. Misalnya ada anak yang terancam putus sekolah di desa tersebut, lansia sakit dan sebagainya, bisa langsung kami tahu dan cari solusinya saat itu juga," katanya.

Cawabup Sugirah menjelaskan bahwa untuk teknis pelaksanaan berkantor di desa/kelurahan nantinya akan ada pemberitahuan kepada masyarakat.

"Jadi nanti ada pengumuman, Bu Ipuk akan ngantor di desa A hari Rabu tanggal sekian. Sugirah ngantor di desa B hari Senin tanggal sekian. Silakan masyarakat datang, menyampaikan masalah apapun," paparnya.

Cawabup Sugirah menjelaskan, berkantor di desa juga sebagai bentuk sinergi bersama pemerintah desa, untuk saling membantu dalam mempercepat proses pembangunan maupun melakukan penyerapan aspirasi masyarakat.

"Pak kades dan Bu kades di Banyuwangi sudah hebat-hebat, dengan ngantor di desa, kami sangat ingin mendukung tugas beliau-beliau," tuturnya.

Dalam 10 tahun terakhir, desa-desa di Banyuwangi telah berkembang, dan di era kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas dengan program unggulan Smart Kampung, banyak desa-desa melakukan inovasi, utamanya dalam pelayanan publik.

Salah satunya di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, ada Sistem Manajemen Desa (SIMADE), yang merupakan sebuah sistem administirasi kependudukan tersusun rapi, yang membuat waktu pelayanan masyarakat hanya dua menit, cukup dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), pelayanan bisa dilakukan dengan cepat.
 
Calon Bupati Banyuwangi nomor urut 02 Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengunjungi tempat budi daya anggrek. (ANTARA/HO-istimewa)

Sebelumnya, pada Sabtu 7/11), Calon Bupati Banyuwangi nomor urut 02 Ipuk Fiestiandani Azwar Anas juga mengunjungi kelompok wanita tani di Dusun Krajan, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

Kelompok wanita tani ini mampu berdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk memulihkan ekonomi dengan budi daya tanaman utamanya anggrek.

Calon Bupati Ipuk mengapresiasi apa yang dilakukan kelompok wanita tani itu. Menurut Ipuk, salah satu program kerjanya adalah pemberdayaan dasawisma seperti yang dilakukan kelompok wanita tani di desa tersebut.

"Untuk pemulihan ekonomi masa pandemi, kami fokus ciptakan pertumbuhan inklusif, yang merata, yang membuka lapangan kerja, yang padat karya, yang memberi kesempatan berusaha seluas-luasnya untuk warga," ucapnya.

Cabup Ipuk mencontohkan, disiapkan bantuan permodalan untuk usaha berbasis dasawisma, sehingga ekonomi daerah benar-benar punya daya tahan karena semakin banyak warganya yang memiliki usaha ekonomi produktif.

"Perekonomian juga lebih merata, dari kampung-kampung bakal lahir kelompok usaha produktif yang menyejahterakan warga. Seperti yang dilakukan oleh kelompok wanita tani di Desa Jambewangi ini," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020