Tokoh pers Jawa Timur Dhimam Abror memberikan komentar pada debat perdana pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat  pada Rabu (4/11) malam.

"Saat debat ditanya soal IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dan rasio paslon nomor 1 (Machfud-Mujiaman) tidak bisa jawab dan kurang sigap mengelak. Sedangkan paslon nomor 1 (Eri-Armuji) dikejar soal Surat Ijo dan Pasar Turi yang mangkrak juga keteteran jawabnya," kata Dhimam Abror kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Meski demikian, lanjut dia, pihaknya memberikan penilaian paslon nomor 2 unggul tipis atas paslon 1. Menurut dia, pemilih rasional kelas menengah urban mungkin cenderung ke paslon 1.

"Tapi pemilih tradisional emosional di kampung-kampung yang fanatik ke Risma akan tetap ke paslon nomor 1,” kata mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim ini.

Sementara itu, kemampuan calon wali kota dan calon wakil wali kota diuji dalam debat perdana tidak memperlihatkan kapasitas masing-masing paslon, tetapi juga menguji kerja sama antara cawali dan cawawali.

Pembawa acara debat, Helmi Kahaf dan Rina Fahlevi, memberi 18 kali kesempatan bicara kepada setiap paslon. Mereka boleh bergantian bicara dalam selang waktu yang sudah ditentukan.
 
Cawali nomor urut 1 Eri Cahyadi hanya memberikan kesempatan bicara kepada calon wakilnya, Armuji, selama enam kali. Bahkan, dalam kesempatan pertama di sesi kedua, Armuji hanya diberi sisa waktu 5 detik oleh Eri. 

Berdasarkan durasi menit, Eri Cahyadi 18 kali bicara dengan durasi 23 menit dan 41 detik, sementara wakilnya Armuji enam kali bicara dengan durasi 3 menit dan 34 detik.

Sedangkan Machfud Arifin bicara sebanyak 18 kali dengan durasi 22 menit dan 39 detik  dan wakilnya Mujiaman Sukirno 16 kali bicara dengan durasi 8 menit dan 41 detik.

Sehingga Machfud Arifin memberi waktu bicara Mujiaman sebanyak 16 kali. Rata-rata mujiaman diberi waktu lebih dari 30 detik. Dalam debat tersebut Machfud tak tampil dominan sendirian dan Mujiaman juga sering menunjukkan perannya sebagai wakil yang siap memberikan back up.

Diketahui Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.

Selain itu, mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 02 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020