Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristianto menyebut berdasarkan hasil survei internal menyebut Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji unggul 6 persen dibandingkan pesaingnya.
"Dari hasil survei, kami unggul 6 persen," kata Hasto usai memimpin rapat koordinasi internal di Surabaya, Jumat.
Hasto mengatakan paslon Eri-Armuji (Erji) mampu berada di atas penantangnya, yaitu paslon Machfud Arifin dan Mujiaman. Menurut dia, selisih keunggulan itu bakal semakin lebar jika PDIP menambahkan jumlah warga yang belum disurvei, yaitu dari kalangan pemilih pemula.
"Undecided voters belum kami hitung," ujarnya.
Hasto memaparkan faktor pemicu keunggulan paslon Erji yakni pertama, merupakan kandidat yang penerus Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sehingga warga Kota Surabaya tidak ragu mendukung keduanya.
Kedua, lanjutnya, warga Surabaya optimistis Paslon Erji mampu melanjutkan program-program yang sudah dirancang Wali Kota Risma, yakni berpihak pada wong cilik serta mensejahterakan warga.
Sedangkan yang ketiga yaitu warga melihat sosok Eri dan Armuji yang kemampuan tidak perlu diragukan. Eri sendiri berasal dari birokrat di Pemkot Surabaya sehingga memiliki bekal kemampuan membangun kota.
Begitu juga Armuji pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Surabaya. Sebelum maju sebagai kandidat calon wakil wali kota, Armuji duduk sebagai anggota DPRD Jatim sehingga ilmu politik dan pemerintahan sudah dikuasainya.
Untuk itu, Hasto optimistis dukungan bagi dua kandidat itu semakin bertambah. Keyakinan itu didukung mesin partai yang solid, seluruh kader turun menggalang dukungan untuk memenangkan Erji.
Menurut Hasto, PDIP mengerahkan kader-kader terbaik baik yang duduk sebagai anggota DPR RI di antaranya Puti Guntur Soekarno Putri, Indah Kurnia dan Bambang DH.
Selain itu, tokoh PDIP di Surabaya yakni Whisnu Sakti Buana (WS) juga diajak. Whisnu yang kini duduk sebagai Wakil Wali Kota Surabaya itu mendapatkan tugas khusus untuk menggalang dukungan di Pilkada Surabaya.
Strategi lain juga dirancang PDIP, kata Hasto, yakni berupaya menggaet dukungan pemuda. Hal itu berkaca dari jumlah pemilih di Kota Pahlawan. Menurut Hasto, jumlah pemilih muda di Surabaya mencapai 76 persen.
Ketua Badan Pemenangan (BP) Pemilu DPC PDIP Kota Surabaya Anas Karno mengatakan, pihaknya membentuk juru kampanye (jurkam) di setiap Kelurahan. "Kami siap memenangkan pilkada," katanya.
Diketahui Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI. Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Dari hasil survei, kami unggul 6 persen," kata Hasto usai memimpin rapat koordinasi internal di Surabaya, Jumat.
Hasto mengatakan paslon Eri-Armuji (Erji) mampu berada di atas penantangnya, yaitu paslon Machfud Arifin dan Mujiaman. Menurut dia, selisih keunggulan itu bakal semakin lebar jika PDIP menambahkan jumlah warga yang belum disurvei, yaitu dari kalangan pemilih pemula.
"Undecided voters belum kami hitung," ujarnya.
Hasto memaparkan faktor pemicu keunggulan paslon Erji yakni pertama, merupakan kandidat yang penerus Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sehingga warga Kota Surabaya tidak ragu mendukung keduanya.
Kedua, lanjutnya, warga Surabaya optimistis Paslon Erji mampu melanjutkan program-program yang sudah dirancang Wali Kota Risma, yakni berpihak pada wong cilik serta mensejahterakan warga.
Sedangkan yang ketiga yaitu warga melihat sosok Eri dan Armuji yang kemampuan tidak perlu diragukan. Eri sendiri berasal dari birokrat di Pemkot Surabaya sehingga memiliki bekal kemampuan membangun kota.
Begitu juga Armuji pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Surabaya. Sebelum maju sebagai kandidat calon wakil wali kota, Armuji duduk sebagai anggota DPRD Jatim sehingga ilmu politik dan pemerintahan sudah dikuasainya.
Untuk itu, Hasto optimistis dukungan bagi dua kandidat itu semakin bertambah. Keyakinan itu didukung mesin partai yang solid, seluruh kader turun menggalang dukungan untuk memenangkan Erji.
Menurut Hasto, PDIP mengerahkan kader-kader terbaik baik yang duduk sebagai anggota DPR RI di antaranya Puti Guntur Soekarno Putri, Indah Kurnia dan Bambang DH.
Selain itu, tokoh PDIP di Surabaya yakni Whisnu Sakti Buana (WS) juga diajak. Whisnu yang kini duduk sebagai Wakil Wali Kota Surabaya itu mendapatkan tugas khusus untuk menggalang dukungan di Pilkada Surabaya.
Strategi lain juga dirancang PDIP, kata Hasto, yakni berupaya menggaet dukungan pemuda. Hal itu berkaca dari jumlah pemilih di Kota Pahlawan. Menurut Hasto, jumlah pemilih muda di Surabaya mencapai 76 persen.
Ketua Badan Pemenangan (BP) Pemilu DPC PDIP Kota Surabaya Anas Karno mengatakan, pihaknya membentuk juru kampanye (jurkam) di setiap Kelurahan. "Kami siap memenangkan pilkada," katanya.
Diketahui Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI. Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020