Aparat kepolisian di Surabaya membagikan masker kepada para demonstran yang menyerukan penolakan Undang-undang (UU) Cipta Karya yang telah disahkan Dewan Pimpinan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
"Ada sekitar 200 masker yang kami bagikan kepada pengunjuk rasa," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya (Kasubag Humas Polrestabes Surabaya) Ajun Komisaris Polisi (AKP) Muhammad Akhyar saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.
Hari ini ada sekitar 600 orang pengunjuk rasa dari elemen buruh yang menggelar aksi menolak UU Cipta Kerja berpusat di depan Gedung Dewan Pimpinan Rakyat Daerah Jawa Timur, Jalan Indrapura Surabaya.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani sebut lembaga internasional sambut positif UU Cipta Kerja
Baca juga: Menhan Prabowo sebut kerusuhan demo UU Cipta Kerja ditunggangi asing
Menurut AKP Akhyar, polisi melakukan pengamanan demonstrasi sambil bagi-bagi masker untuk mengingatkan agar protokol pencegahan virus corona (COVID-19) tetap terjaga selama aksi berlangsung.
Dia menyebut jumlah aparat yang dikerahkan untuk pengamanan unjuk rasa hari ini sebanyak 914 personel gabungan.
AKP Akhyar merinci dari Polrestabes Surabaya sebanyak 231 personel, Kepolisian Sektor jajaran 118 personel, Kepolisian Daerah Jawa Timur 255 personel dan Tentara Nasional Indonesia 310 personel.
Aparat kepolisian juga terlihat membagikan air mineral kepada para demonstran.
Selain itu juga membentangkan spanduk dan poster yang menyerukan agar massa aksi menyuarakan aspirasinya terkait penolakan UU Cipta Kerja dengan damai.
Aksi simpatik dari aparat kepolisian ini mengundang sejumlah demonstran untuk berswafoto khususnya dengan polisi wanita yang terlihat cantik.
Aksi yang kebanyakan diikuti oleh elemen buruh dari Dewan Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPD FSP LEM SPSI) Jawa Timur itu pun berlangsung tertib dan lancar.
Baca juga: Presiden: Unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja karena disinformasi dan hoaks
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Ada sekitar 200 masker yang kami bagikan kepada pengunjuk rasa," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya (Kasubag Humas Polrestabes Surabaya) Ajun Komisaris Polisi (AKP) Muhammad Akhyar saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.
Hari ini ada sekitar 600 orang pengunjuk rasa dari elemen buruh yang menggelar aksi menolak UU Cipta Kerja berpusat di depan Gedung Dewan Pimpinan Rakyat Daerah Jawa Timur, Jalan Indrapura Surabaya.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani sebut lembaga internasional sambut positif UU Cipta Kerja
Baca juga: Menhan Prabowo sebut kerusuhan demo UU Cipta Kerja ditunggangi asing
Menurut AKP Akhyar, polisi melakukan pengamanan demonstrasi sambil bagi-bagi masker untuk mengingatkan agar protokol pencegahan virus corona (COVID-19) tetap terjaga selama aksi berlangsung.
Dia menyebut jumlah aparat yang dikerahkan untuk pengamanan unjuk rasa hari ini sebanyak 914 personel gabungan.
AKP Akhyar merinci dari Polrestabes Surabaya sebanyak 231 personel, Kepolisian Sektor jajaran 118 personel, Kepolisian Daerah Jawa Timur 255 personel dan Tentara Nasional Indonesia 310 personel.
Aparat kepolisian juga terlihat membagikan air mineral kepada para demonstran.
Selain itu juga membentangkan spanduk dan poster yang menyerukan agar massa aksi menyuarakan aspirasinya terkait penolakan UU Cipta Kerja dengan damai.
Aksi simpatik dari aparat kepolisian ini mengundang sejumlah demonstran untuk berswafoto khususnya dengan polisi wanita yang terlihat cantik.
Aksi yang kebanyakan diikuti oleh elemen buruh dari Dewan Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPD FSP LEM SPSI) Jawa Timur itu pun berlangsung tertib dan lancar.
Baca juga: Presiden: Unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja karena disinformasi dan hoaks
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020