Calon Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengemukakan bahwa untuk mengembangkan badan usaha milik desa atau BUMDes dibutuhkan peta potensi desa yang dioptimalkan melalui usaha yang sehat dan berwawasan lingkungan.

"BUMDes kami dukung bersama agar bisa membuka lapangan kerja baru untuk warga desa, memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat, menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan warga, memberdayakan kelompok marjinal di desanya dan mengurangi kemiskinan," kata Ipuk dalam diskusi dengan "Peran BUMDes dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa" yang digelar oleh Laskar Merah Putih Banyuwangi", Selasa.

Menurut dia, dalam kondisi pandemi COVID-19 seperti ini BUMDes sebagai bagian dari penggerak ekonomi desa dan harus mampu memainkan peran.

"BUMDes juga perlu memperkuat penguasaan teknologi tepat guna dalam proses produksi barang dan jasanya. Teknologi diperlukan untuk meningkatkan nilai tambah, tentu dengan tidak mengurangi tenaga kerja yang telah ada," ujarnya.

Kata Ipuk, ke depan kolaborasi semua pihak dibutuhkan untuk memperkuat BUMDes. Ia mengapresiasi sejumlah BUMDes, salah satunya pendampingan BUMDes Muncar dalam pengelolaan sampah laut yang bekerja sama dengan organisasi nonpemerintah (non-governmental organization/NGO) dunia dari pemerintah Norwegia dan institusi bisnis Borealis dari Austria, Systemiq.

Sejak dijalankan 1,5 tahun lalu, kini pengelolaan sampah yang dilakukan oleh BUMDes Muncar telah menjangkau 8.900 rumah tangga, bahkan sudah berhasil menjual sampah yang telah diolah ke beberapa daerah seperti Surabaya dan Pasuruan. Per bulan BUMDes Muncar bisa mendapatkan hasil Rp25 juta dari pengelolaan sampah itu.

Oleh karena itu, lanjut Ipuk, ke depan BUMDes harus lebih diperkuat, dengan fasilitasi permodalan, memperkuat jembatan permodalan lembaga pembiayaan (perbankan) untuk memodali BUMDes agar bisa lebih ekspansif mengembangkan usaha.

"Kami juga akan memfasilitasi Kolaborasi BUMDes dengan BUMN agar BUMDes bisa masuk dalam mata rantai bisnis BUMN, misalnya BUMDes bisa memasok kebutuhan batik, souvenir, makanan rapat, dan sebagainya ke BUMN yang beroperasi di Banyuwangi. Termasuk BUMDes yang mengelola destinasi wisata bisa menjadi lokasi gathering BUMN," tuturnya.

Ipuk juga menjanjikan stimulan peningkatan produktivitas dengan memberikan bantuan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing BUMDes, baik untuk kelengkapan alat produksi, peningkatan pelayanan BUMDes dan sebagainya.

Selain itu, menurut Ipuk banyak potensi-potensi  dan UMKM di desa-desa Banyuwangi yang bisa berkolaborasi dengan BUMDes.

"Seperti di Desa Dadapan ada komunitas masyarakat yang mengolah sampah plastik menjadi paving dan pupuk organik. Itu bisa berkolaborasi dengan BUMDes," katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020