Kebun jambu kristal (Psidium guajava) seluas 24 hektare di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, bisa menjadi alternatif destinasi agrowisata. 

Lahan tersebut dulunya adalah ladang jagung. Camat Trucuk Bojonegoro Heru Sugiarto mengenang, sekitar lima tahun yang lalu, sejumlah petani di Desa Padang, mendapat bantuan bibit jambu biji kristal dari pemerintah.
 
Video oleh Hanif Nashrullah

"Bantuan tersebut dimanfaatkan oleh sekitar 23 petani yang menanamnya di lahan seluas 4,5 hektare," katanya, saat dikonfrimasi di Bojonegoro, Minggu (20/9). 

Tidak disangka, saat musim panen tiba, para petani tersebut merasakan nilai tambah yang luar biasa.

"Kalau dulu hasil panen jagung perhektare memperoleh 25 juta, dari hasil panen jambu Kristal ini mereka meraup Rp140 juta perhektar," ucap Heru.

Hasil panen tersebut membuat banyak petani lainnya meninggalkan komoditas jagung untuk beralih menanam jambu kristal.

Kini tercatat sekitar 50 petani di Kecamatan Trucuk yang fokus mengelola lahan jambu kristal.

Heru mengungkapkan total luas lahan jambu kristal di Kecamatan Trucuk sekarang 24 hektare, dengan sekitar 8 ribu pohon, yang tersebar di Desa Padang, Pagerwesi dan Mori. 

"Paling luas 17 hektare di Desa Padang.  Selain itu Desa Pagerwesi 4,5 hektare dan Desa Mori 2,5 hektare," katanya.

Destinasi agrowisata

Panen raya jambu kristal terjadi dua kali dalam setahun, yaitu di bulan Agustus dan Januari atau paling lambat Februari. Namun, Camat Heru Sugiarto menandaskan, tanaman jambu kristal tidak mengenal musim, sehingga bisa berbuah kapan saja.   

Dengan potensi tersebut, para petani membuka lahannya bagi wisatawan, yang bisa kapan saja datang untuk merasakan sensasi memetik buah jambu kristal dari pohonnya.

Kepada wisatawan yang memetik sendiri dari pohonnya, petani menjualnya seharga Rp15 ribu perkilogram. Sedangkan untuk pedagang atau tengkulak, karena membali dalam skala besar, harganya lebih rendah, yaitu berkisar Rp10 ribu hingga 12 ribu.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela kunjungan kerja di Bojonegoro kemarin menyempatkan singgah ke lahan jambu kristal di Desa Padang. 

Mantan Menteri Sosial itu memetik sendiri sejumlah buahnya yang berukuran besar-besar.  

Menurutnya, penggunaan lahan pertanian yang diinisiasi tidak sekadar agar menjadi produktif tetapi juga menjadi area wisata,  nilai tambahnya terbukti semakin berlipat. 

"Karena masyarakat bisa datang dan dampaknya UMKM di sekitar sini turut berkembang. Tentu petani bisa mendapatkan market yang lebih bagus," ujarnya. 

Sebelumnya, telah dikembangkan agrowisata komoditas belimbing dari hasil pertanian masyarakat di Desa Ngeringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, yang pernah memenangkan Kompetisi Desa Wisata di tahun 2014. 

Gubernur Khofifah menyebut kreatifitas dan inovasi pertanian yang telah dikembangkan oleh masyarakat di sejumlah desa wilayah Kabupaten Bojonegoro  tersebut bisa menjadi referensi atau percontohan bagi desa-desa lainnya. 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020