Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengapresiasi film "Pekik Sunyi Kemerdekaan" yang menjadi salah satu dari 26 finalis Lomba Rayakan Kemerdekaan yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Abdullah Abu Bakar mengemukakan film ini sangat menarik karena memiliki sudut pandang berbeda dari film lainnya. 

"Saya sempat kaget sekali terhadap film ini karena mengambil peran dari teman-teman Gerkatin yang benar-benar mereka ingin bernyanyi dengan gerakan yang ingin menunjukkan mereka cinta dengan negaranya. Sebagai orang awam saya melihatnya seperti itu. Ternyata alhamdulillah film ini dapat dikurasi dari 2.000 film bisa masuk ke 26 peserta. Ini sangat luar biasa. Meskipun belum berkesempatan menjadi pemenang. Tapi film ini menyentuh di hati dan saya belum pernah melihat film ini," katanya di Kediri, Rabh.

Mas Abu, sapaan akrabnya, juga berharap dengan adanya film ini menjadi semangat bagi sineas-sineas Kota Kediri untuk bisa membuat karya-karya yang keren. 

"Saya senang ada film yang sangat bagus dari Kota Kediri dan Pemerintah Kota Kediri bisa mewadahinya. Relate saja bikin iklan bagus film bagus. Ada film Pekik Sunyi Kemerdekaan dan ada film Tilik juga yang unik. Lalu kemarin juga kedatangan Yowis Ben yang bisa menjadi inspirasi. Semoga film ini bisa dilihat berapa juta orang. Mudah-mudahan Kemenparekraf bisa mengadakan dan kita bisa ikut lagi," katanya. 

Sementara itu, Sutradara film Pekik Sunyi Kemerdekaan Danu Sukendro mengungkapkan dari film ini ada pesan yang ingin disampaikan bahwa cinta Tanah Air tidak dibatasi. 

Cinta Tanah Air itu tidak hanya milik masyarakat secara umum, tetapi juga dimiliki oleh teman disabilitas yang notabene diberikan kekurangan dan keterbatasan. 

Ia menambahkan di satu sisi ternyata ada hal yang tidak kita ketahui. Para disabilitas bisa menyanyikan Lagu Indonesia Raya dengan caranya sendiri, termasuk bisa membaca teks Proklamasi dengan caranya sendiri. 

"Paling tidak itu bisa menjadi cambuk bagi masyarakat umum. Teman-teman yang punya kekurangan bisa hafal. Bagaimana dengan masyarakat yang lain," kata Danu. 

Danu juga menyampaikan apresiasinya untuk Pemerintah Kota Kediri yang memberikan wadah bagi anak-anak muda Kota Kediri untuk berkarya dengan mengadakan secara rutin lomba film pendek harmoni, lomba foto dan lomba video. 

"Itu sangat luar biasa dan perlu ditingkatkan lagi. Kemarin, Kota Kediri juga membuat lomba film yang diputar di bioskop. Itu bagus. Saya kira melalui lomba-lomba bisa mengumpulkan talenta muda Kota Kediri," kata Danu yang juga seorang jurnalis ini.  

Sementara itu, film tersebut berhasil terpilih dari kurang lebih 2.000 film yang mendaftar. Proses pengumuman juga telah dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020