Spesialis Ortopedi dari Siloam Hospitals Balikpapan, dr Yuliana Rianto, Sp.OT menyampaikan merokok dan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol memicu peningkatan sel-sel penghancur tulang.
Hal tersebut disampaikan-nya saat diskusi kesehatan bertajuk "Terdengar Mirip, apakah OsteoPhorosis dan OsteoArhritis itu? Bagaimana cara mencegah dan mengobatinya" yang digear secara virtual.
Pada siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Sabtu, OsteoPhorosis (OP) dan OstroArhtitis (OA) merupakan keluhan pada tulang dan sendi manusia yang dirasakan atau terdeteksi pada saat bergerak ketika melakukan aktivitas.
OstroArhtitis, kata dia, adalah suatu jenis Peradangan (arthritis) yang terjadi ketika jaringan pada ujung-ujung tulang (sendi) mengalami keausan atau pengapuran.
"Risiko pada OA dapat terjadi antara lain karena kegemukan hingga faktor penuaan, sedangkan pada wanita lebih berisiko diakibatkan adanya faktor genetik, riwayat trauma tulang dan lainnya," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, bagian sendi yang berisiko terjadinya OA yaitu sendi lutut karena penopang berat badan, lalu sendi tangan karena sering melakukan aktivitas dan sendi pinggul karena kurang beraktivitas.
Sedangkan, OsteoPhorosis (OP ), lanjut dia, sering disebut patah (hancurnya) tulang yang tak lain sebagai akibat pembentukan tulang baru.
Ia juga menyebut prosesnya lebih lambat daripada pembuangan jaringan tulang lama.
"Ada 'remodelling' tulang pada tubuh manusia. Artinya terjadi proses pembentukan dan penghancuran (tumbuh, kembang) dengan seimbang", tuturnya.
Selain itu, dalam tubuh manusia tiga lokasi tulang menjadi teramat penting dalam menjaga kesimbangan tubuh, yaitu tulang belakang, tulang (leher) pinggul, serta tulang pergelangan (tangan dan kaki).
Sementara itu, cara mencegah dan mengobati OsteoPhorosis dan OsteoArhritis dapat dilakukan melalui terapi tanpa obat, yaitu berolah raga, rutin melakukan gerakan seperti senam atau jalan santai sesuai jarak kemampuan.
"Asupan nutrisi cukup, konsumsi susu pada usia dini, phsyoteraphy, aktivitas penguatan otot, termasuk cara awal tindakan pengobatan OP dan OA," katanya sembari menyampaikan Siloam Hospitals Balikpapan memiliki fasilitas Xray, MRI tulang dari terapi awal hingga pembedahan dan program pemuliham terhadap keluhan OP dan OA.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Hal tersebut disampaikan-nya saat diskusi kesehatan bertajuk "Terdengar Mirip, apakah OsteoPhorosis dan OsteoArhritis itu? Bagaimana cara mencegah dan mengobatinya" yang digear secara virtual.
Pada siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Sabtu, OsteoPhorosis (OP) dan OstroArhtitis (OA) merupakan keluhan pada tulang dan sendi manusia yang dirasakan atau terdeteksi pada saat bergerak ketika melakukan aktivitas.
OstroArhtitis, kata dia, adalah suatu jenis Peradangan (arthritis) yang terjadi ketika jaringan pada ujung-ujung tulang (sendi) mengalami keausan atau pengapuran.
"Risiko pada OA dapat terjadi antara lain karena kegemukan hingga faktor penuaan, sedangkan pada wanita lebih berisiko diakibatkan adanya faktor genetik, riwayat trauma tulang dan lainnya," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, bagian sendi yang berisiko terjadinya OA yaitu sendi lutut karena penopang berat badan, lalu sendi tangan karena sering melakukan aktivitas dan sendi pinggul karena kurang beraktivitas.
Sedangkan, OsteoPhorosis (OP ), lanjut dia, sering disebut patah (hancurnya) tulang yang tak lain sebagai akibat pembentukan tulang baru.
Ia juga menyebut prosesnya lebih lambat daripada pembuangan jaringan tulang lama.
"Ada 'remodelling' tulang pada tubuh manusia. Artinya terjadi proses pembentukan dan penghancuran (tumbuh, kembang) dengan seimbang", tuturnya.
Selain itu, dalam tubuh manusia tiga lokasi tulang menjadi teramat penting dalam menjaga kesimbangan tubuh, yaitu tulang belakang, tulang (leher) pinggul, serta tulang pergelangan (tangan dan kaki).
Sementara itu, cara mencegah dan mengobati OsteoPhorosis dan OsteoArhritis dapat dilakukan melalui terapi tanpa obat, yaitu berolah raga, rutin melakukan gerakan seperti senam atau jalan santai sesuai jarak kemampuan.
"Asupan nutrisi cukup, konsumsi susu pada usia dini, phsyoteraphy, aktivitas penguatan otot, termasuk cara awal tindakan pengobatan OP dan OA," katanya sembari menyampaikan Siloam Hospitals Balikpapan memiliki fasilitas Xray, MRI tulang dari terapi awal hingga pembedahan dan program pemuliham terhadap keluhan OP dan OA.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020