Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena pelaku pasar mencerna sejumlah data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) yang baru dirilis.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama rivalnya, naik 0,53 persen menjadi 92,8489.

Pada perdagangan terakhir di New York, euro turun menjadi 1,1823 dolar AS dari 1,1907 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3320 dolar AS dari 1,3377 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7317 dolar AS dari 0,7367 dolar AS.



Dolar AS dibeli 106,29 yen Jepang, lebih tinggi dari 105,96 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 0,9127 franc Swiss dari 0,9094 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3069 dolar Kanada dari 1,3074 dolar Kanada.

Perusahaan-perusahaan sektor swasta AS menambahkan 428.000 pekerjaan pada Agustus, perusahaan data penggajian (payrolls) Automatic Data Processing melaporkan pada Rabu (2/9/2020). Ekonom Wall Street telah memperkirakan peningkatan satu juta pekerjaan sektor swasta, menurut Econoday.



Selain itu Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur AS naik menjadi 56 persen pada Agustus, mengalahkan konsensus pasar, menurut Institute for Supply Management (ISM) pada Selasa (1/9/2020). Angka di atas 50 persen mengindikasikan ekspansi di sektor tersebut.

Dolar AS dapat memperoleh keuntungan dari data ISM yang membaik kemarin, karena menunjukkan pemulihan yang berkelanjutan, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa AS dapat mengatasi krisis secara komparatif dengan lebih baik, kata Analis Commerzbank, Thu Lan Nguyen, dalam catatan pada Rabu (3/8/2020). (*)
 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020