Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD Surabaya merumuskan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah kota setempat terkait penanggulangan dan penanganan COVID-19 di Surabaya.

"Saya ingin mengajak teman-teman, jangan biarkan Ibu Risma sendiri. Mari kita berikan ide-ide baru kepada Ibu Risma, supaya Ibu Risma tidak sendiri," kata Ketua Fraksi PSI DPRD Surabaya, William Wirakusuma, di Surabaya, Senin.

Menurut ia, rekomendasi kebijakan itu berupa pengawasan protokol kesehatan di ruang publik secara ketat dengan menempatkan petugas keamanan dan memperbanyak CCTV, peningkatan kapasitas dan kemampuan rumah sakit dalam menghadapi COVID-19 gelombang kedua, dan persiapan pelaksanaan vaksinasi yang meliputi anggaran, tenaga medis dan proses.

"Kami juga mengajak semua pihak tidak pasif menghadapi pandemi," kata dia.

Sementara itu, ahli kesehatan masyarakat Pandu Riono menyebut Pemerintah Kota Surabaya harus memperkuat kerja sama dan koordinasi antarinstitusi dalam menanggulangi COVID-19.

"Saya kasihan dengan Ibu Risma, sepertinya single fighter. Semangatnya luar biasa, saya kagum sebenarnya," katanya.

Namun, lanjut Pandu, pandemi ini harus ditangani dengan sistem karena tidak mudah menanggulangi pandemi di Surabaya, yang seperti DKI Jakarta mempunyai daerah-daerah penyangga.

"Mobilitas warga dari dan ke daerah penyangga ini yang menjadi faktor utama penularan terus terjadi," kata Riono.

Ia mengatakan koordinasi dan kerendahan hati para pihak dibutuhkan untuk menanggulangi pandemi ini, termasuk di antaranya pemerintah kota dan provinsi.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020