Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Satgas COVID-19 telah menyalurkan sekitar tiga juta masker kepada berbagai kalangan masyarakat selama pandemi COVID-19 di daerah setempat.
Sekretaris Satgas COVID-19 Kabupaten Sidoarjo Dwidjo Prawito di Sidoarjo, Rabu, mengatakan meski sudah tiga juta masker yang dibagikan, kebutuhan masker masih kurang.
"Kebutuhan masker tidak dapat diperkirakan. Masker akan terus dibutuhkan. Pasalnya masker terus dipakai untuk mencegah penyebaran penularan COVID-19," katanya usai menerima bantuan 15 ribu masker dari Kantor Wilayah III BCA Jatim di Pendopo Delta Wibawa.
Ia berterima kasih kepada pihak-pihak lain yang memberikan bantuan, berupa masker, karena berapa pun bantuan masker yang diterima akan bermanfaat bagi masyarakat.
"Masker itu akan sangat dibutuhkan sampai kapan pun" ucapnya.
Dwidjo juga mengatakan minimal setiap orang memiliki tiga masker, namun lebih bagus lagi memiliki tujuh masker supaya masker yang dipakai setiap hari selalu ganti.
"Jika tidak memiliki masker yang cukup hendaknya selalu mencuci masker setelah dipakai, supaya dapat digunakan kembali. Namun berbeda dengan masker medis. Pasalnya penggunaan masker medis hanya sekali pakai," katanya.
Terkait dengan bantuan masker itu, pihaknya segera membagikan kepada masyarakat dengan pendistribusiannya dilakukan secara bertahap.
"Untuk masker kain akan dibagikan langsung kepada masyarakat, sedangkan masker medis akan didistribusikan kepada tenaga medis oleh Dinas Kesehatan Sidoarjo," katanya.
Kepala Kantor Wilayah III BCA Franky Chandra Kusuma mengatakan bantuan masker kali ini merupakan Gerakan Pakai Masker (GPM) BCA secara nasional.
"Sementara ini baru dilakukan di enam kabupaten atau kota. Di Jawa Timur diberikan kepada Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo," katanya.
Tujuannya, kata dia, membantu pemerintah mencegah penyebaran COVID-19.
Selain itu, katanya, melalui pemberian masker diharapkan dapat mengedukasi masyarakat untuk selalu menggunakan masker dengan benar.
"Disiplin utama untuk mencegah penularan virus itu adalah jaga jarak, cuci tangan, dan menggunakan masker," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Sekretaris Satgas COVID-19 Kabupaten Sidoarjo Dwidjo Prawito di Sidoarjo, Rabu, mengatakan meski sudah tiga juta masker yang dibagikan, kebutuhan masker masih kurang.
"Kebutuhan masker tidak dapat diperkirakan. Masker akan terus dibutuhkan. Pasalnya masker terus dipakai untuk mencegah penyebaran penularan COVID-19," katanya usai menerima bantuan 15 ribu masker dari Kantor Wilayah III BCA Jatim di Pendopo Delta Wibawa.
Ia berterima kasih kepada pihak-pihak lain yang memberikan bantuan, berupa masker, karena berapa pun bantuan masker yang diterima akan bermanfaat bagi masyarakat.
"Masker itu akan sangat dibutuhkan sampai kapan pun" ucapnya.
Dwidjo juga mengatakan minimal setiap orang memiliki tiga masker, namun lebih bagus lagi memiliki tujuh masker supaya masker yang dipakai setiap hari selalu ganti.
"Jika tidak memiliki masker yang cukup hendaknya selalu mencuci masker setelah dipakai, supaya dapat digunakan kembali. Namun berbeda dengan masker medis. Pasalnya penggunaan masker medis hanya sekali pakai," katanya.
Terkait dengan bantuan masker itu, pihaknya segera membagikan kepada masyarakat dengan pendistribusiannya dilakukan secara bertahap.
"Untuk masker kain akan dibagikan langsung kepada masyarakat, sedangkan masker medis akan didistribusikan kepada tenaga medis oleh Dinas Kesehatan Sidoarjo," katanya.
Kepala Kantor Wilayah III BCA Franky Chandra Kusuma mengatakan bantuan masker kali ini merupakan Gerakan Pakai Masker (GPM) BCA secara nasional.
"Sementara ini baru dilakukan di enam kabupaten atau kota. Di Jawa Timur diberikan kepada Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo," katanya.
Tujuannya, kata dia, membantu pemerintah mencegah penyebaran COVID-19.
Selain itu, katanya, melalui pemberian masker diharapkan dapat mengedukasi masyarakat untuk selalu menggunakan masker dengan benar.
"Disiplin utama untuk mencegah penularan virus itu adalah jaga jarak, cuci tangan, dan menggunakan masker," ucapnya.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020