Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyebut ibu-ibu memiliki peran penting dalam membantu pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur.

"Ibu-ibu itu ujung tombak bagaimana proses pemutusan rantai pandemi melalui Kampung Tangguh bisa berjalan efektif," kata Whisnu Sakti Buana di Surabaya, Jumat.

Whisnu Sakti bersama istrinya Dini Syafariah Endah selama pandemi sering blusukan ke kampung-kampung untuk menyosialisasikan program pencegahan penularan COVID-19 kepada warga.

Bahkan, terakhir kali Whisnu Sakti menyosialisasikan pencegahan COVID-19 kepada puluhan ibu dari berbagai kecamatan di rumah dinasnya pada Kamis (13/8) malam.

Menurut Whisnu, salah satu upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 adalah mengoptimalkan keberadaan dapur umum yang berada di perkampungan.

Untuk operasional dapur umum tersebut, lanjut dia, nantinya bisa menggunakan anggaran dana stimulan Rp10 Juta untuk setiap Kampung Tangguh.

Pendirian dapur umum diharapkan bisa memproduksi makanan yang bergizi untuk memperkuat imunitas tubuh bagi warga.

"Kami akan terus mengawal persetujuan pencairan dana stimulan itu," ujarnya.

Whisnu mengatakan penganggaran untuk dana stimulan saat ini masih di meja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Iya masih di meja bu wali kota. Tinggal diteken saja. Terus saya kawal, biar segera digunakan masyarakat. Kasihan warga urunannya sudah menipis," katanya.

Sementara itu, Dini Syafariah Endah mendukung langkah Pemkot Surabaya dalam proses pendirian dapur umum di perkampungan.

"Ini biar masyarakat yang terdampak juga bisa terbantu khususnya dalam hal makanan," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020