Sejumlah korban tewas dan luka-luka akibat kecelakaan maut di Jalan Raya Desa Sempolan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, dibawa petugas ke Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember, Kamis malam.
"Seluruh korban meninggal dan luka-luka sudah dievakuasi petugas untuk dibawa ke RSD dr Soebandi Jember," kata Kasat Lantas Polres Jember AKP Jimmy Manurung saat dihubungi per telepon di Jember.
Baca juga: Tujuh orang tewas akibat kecelakaan beruntun di Jember
Ia mengatakan petugas masih belum mengidentifikasi jumlah korban meninggal dan luka-luka akibat kecelakaan maut yang melibatkan dua truk dan empat sepeda motor di Pasar Sempolan hingga Balai Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
"Semua korban kecelakaan sudah dievakuasi baik yang meninggal maupun luka-luka. Mereka dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk mendapatkan penanganan, sedangkan korban meninggal dibawa ke instalasi kamar jenazah," tutur Kasat Lantas Polres Jember.
Baca juga: Kecelakaan maut di Jember diduga karena truk alami rem blong
Saat ditanya jumlah korban meninggal dan luka-luka dalam kecelakaan maut di Sempolan, Jember, itu, Jimmy mengatakan petugas baru selesai mengevakuasi korban, kendaraan dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Kami masih belum bisa menyampaikan jumlah korban meninggal dan luka-luka, namun korban sudah dibawa ke rumah sakit. Arus lalu lintas malam ini sudah lancar kembali," katanya.
Baca juga: Kecelakaan beruntun di Jember akibatkan tujuh orang tewas
Sementara itu, Humas RSD dr Soebandi Jember Septyono Haryawan mengatakan ada lima korban kecelakaan maut di Sempolan yang masuk ke rumah sakit setempat.
"Rinciannya dua korban meninggal berada di Instalasi Kamar Jenazah dan tiga korban dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSD dr Soebandi Jember," katanya.
Informasi awal yang didapatkan di lapangan menyebutkan ada tujuh korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut di Jalan Raya Sempolan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
Namun, informasi dari aparat kepolisian setempat menyebutkan total korban kecelakaan maut sebanyak 10 orang, terdiri dari lima korban meninggal dunia dan lima korban luka-luka.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Seluruh korban meninggal dan luka-luka sudah dievakuasi petugas untuk dibawa ke RSD dr Soebandi Jember," kata Kasat Lantas Polres Jember AKP Jimmy Manurung saat dihubungi per telepon di Jember.
Baca juga: Tujuh orang tewas akibat kecelakaan beruntun di Jember
Ia mengatakan petugas masih belum mengidentifikasi jumlah korban meninggal dan luka-luka akibat kecelakaan maut yang melibatkan dua truk dan empat sepeda motor di Pasar Sempolan hingga Balai Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
"Semua korban kecelakaan sudah dievakuasi baik yang meninggal maupun luka-luka. Mereka dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk mendapatkan penanganan, sedangkan korban meninggal dibawa ke instalasi kamar jenazah," tutur Kasat Lantas Polres Jember.
Baca juga: Kecelakaan maut di Jember diduga karena truk alami rem blong
Saat ditanya jumlah korban meninggal dan luka-luka dalam kecelakaan maut di Sempolan, Jember, itu, Jimmy mengatakan petugas baru selesai mengevakuasi korban, kendaraan dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Kami masih belum bisa menyampaikan jumlah korban meninggal dan luka-luka, namun korban sudah dibawa ke rumah sakit. Arus lalu lintas malam ini sudah lancar kembali," katanya.
Baca juga: Kecelakaan beruntun di Jember akibatkan tujuh orang tewas
Sementara itu, Humas RSD dr Soebandi Jember Septyono Haryawan mengatakan ada lima korban kecelakaan maut di Sempolan yang masuk ke rumah sakit setempat.
"Rinciannya dua korban meninggal berada di Instalasi Kamar Jenazah dan tiga korban dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSD dr Soebandi Jember," katanya.
Informasi awal yang didapatkan di lapangan menyebutkan ada tujuh korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut di Jalan Raya Sempolan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
Namun, informasi dari aparat kepolisian setempat menyebutkan total korban kecelakaan maut sebanyak 10 orang, terdiri dari lima korban meninggal dunia dan lima korban luka-luka.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020