Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan kebutuhan pangan masyarakat terutama beras masih mencukupi hingga akhir tahun 2020.

"Saya kerja keras dengan seluruh jajaran. Perintah Presiden kepada kami terpadu untuk persiapkan ketahanan pangan dan sampai hari ini kesiapan cukup baik, cukup terkendali," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat kunjungan kerja di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis.

Ia mengatakan untuk cadangan pangan juga masih tersedia. Musim tanam pertama hasil produksi pertanian juga cukup bagus dan saat ini sudah memasuki musim tanam kedua. Dipastikan stok mencukupi sampai Desember 2020 sehingga saat pandemi COVID-19 juga masih aman.

"Perkiraan yang kita miliki dengan cadangan yang kita persiapkan sampai Desember 2020, ketersediaan pangan kita masih aman," ujar dia.

Mentan dan jajarannya kini melakukan percepatan tanam saat tanam di musim kemarau. Pada Agustus-September diharapkan capaian tanaman sudah pada 70 atau 80 persen.

"Persiapan kami untuk panen juga. Mudah-mudahan tidak ada aral melintang, tidak ada hama, tidak ada banjir, tidak ada bencana alam. Target itu akan siap seperti apa yang kami harapkan," ujar dia.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Blitar yang cukup baik dalam pengelolaan pertanian, seperti padi dan jagung. Kabupaten Blitar diharapkan menjadi pioner, sehingga bisa multikomoditas yang bisa dihasilkan.

"Dari satu kabupaten bisa menghasilkan sesuatu yang tidak saja untuk daerah ini, tapi kami berharap juga bantu kepentingan nasional," katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin limpo (tengah) bersama Anggota Komisi VIII DPR Nurhadi (kiri) didampingi Bupati Blitar Rijano (kanan) menanam bibit jagung hibrida secara simbolis di ladang milik Perhutani di Blitar, Jawa Timur, Kamis (13/8/2020). Kementan menyatakan rata-rata produktivitas jagung lokal hanya sekitar 6,4 ton per hektare dan menargetkan produksi jagung naik menjadi 8 sampai 9 ton per hektare di tahun ini. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/hp.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo mengatakan pemerintah provinsi juga mendorong agar petani sudah mulai tanam. Untuk saat ini memasuki kemarau basah. Terdapat beberapa daerah yang sudah mulai tanam.

Ia menyebut beberapa daerah itu antara lain Kabupaten Jember, Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Ngawi, Nganjuk, dan Tulungagung.

"Nanti bisa diikuti kabupaten lain. Ini untuk menjaga produksi padi tidak ada kekosongan sampai akhir tahun. Nanti sampai akhir tahun khususnya beras surplus 3 juta ton," kata Hadi.

Dalam kunjungan kerjanya, Menteri Pertanian didampingi sejumlah jajarannya. Rombongan juga didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim Hadi Sulistyo, Bupati Blitar Rijanto dan sejumlah tamu undangan lainnya menuju ke lokasi tanam jagung Desa Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan untuk Kabupaten Blitar senilai Rp16,23 miliar. Bantuan tersebut, berupa benih padi untuk lahan seluas 6.000 hektare (150 ton), benih jagung seluas 8.470 hektare, budi daya kacang tanah seluas 60 hektare, budi daya kacang hijau seluas 100 hektare, dan bantuan bibit pertanian lainnya.

Selain itu, juga ada bantuan alat-alat pertanian, seperti traktor roda empat, traktor roda dua, pompa air, irigasi perpompaan dan sejumlah alat lainnya, serta sejumlah bantuan lainnya.
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020