Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya akan menggelar Piala Wali Kota Surabaya pada September 2020 menjelang pelaksanaan Piala Dunia U-20 pada 2021.

"Saat ini sudah ada beberapa format dan pilihan turnamen Piala Wali Kota," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Kota Surabaya Edi Santoso saat pertemuan membahas Piala Wali Kota di Ria Galeria, Surabaya, Kamis.

Menurut dia, pada September hingga Desember tahun ini, kemudian berlanjut Januari hingga Mei atau Juni tahun depan akan ada rangkaian turnamen dan pertandingan-pertandingan eksibisi sampai kemudian di acara puncaknya adalah pergelaran Piala Dunia U-20.

Edi mengatakan Piala Wali Kota akan melombakan dua jenis turnamen yakni turnamen antarklub sepak bola dan antarsekolah sepak bola (SSB). "Di Surabaya, ada 42 klub sepak bola dan ada 62 sampai 80 SSB. Mereka akan kita pertemukan dalam turnamen-turnamen ini," katanya.

Ia mengatakan turnamen akan dibagi dalam dua kelompok besar umur yakni turnamen antar-SSB ditujukan untuk usia di bawah 15 tahun, sedangkan klub untuk usia di atasnya. Khusus untuk turnamen yang digelar September, pihaknya baru bisa menggelar turnamen antar-SSB. 

"Kemudian, sambil turnamen SSB jalan, kita akan melakukan penjajakan klub-klub Surabaya yang bagus yang bisa kita libatkan dalam turnamen untuk tahun depan," ujarnya. 

Rangkaian turnamen menuju Piala Dunia U-20 tersebut, lanjut dia, akan dibuka dengan laga legenda pada 9 September mendatang. Dalam laga tersebut, para mantan pemain Persebaya akan bertanding dengan para legenda dari klub besar lain. 

"Yang sedang kita jajaki adalah legenda Persib dan PSIS," katanya. 

Edi mengatakan ajang Piala Dunia U-20 menjadi momen bagi Pemkot Surabaya untuk memulai program pembinaan sepak bola berjenjang yang terstruktur di Kota Pahlawan. Sebab, kata dia, sejak munculnya Andik Vermansah dan Evan Dhimas, belum ada lagi pemain sepak bola produk asli pembinaan Kota Surabaya. 

"Baru kemudian sekarang ada Supriyadi yang sebenarnya adalah produk pembinaan Ragunan, Jakarta," katanya. 

Kembalinya kompetisi antarklub Surabaya, kata Edi, juga untuk mengembalikan Surabaya sebagai kota sepak bola. Dengan kompetisi klub di Surabaya yang sehat, bakat sepak bola akan bermunculan. Dispora ini punya kewajiban untuk mensukseskan Surabaya di ajang porprov (pekan olahraga provinsi). 

"Karena itu, jika SSB dan klub hidup, Surabaya bisa berjaya di ajang provinsi," katanya. 

Dalam pertemuan di Ria Galeria, Edi kembali mengundang para legenda Persebaya. Ada 13 pemain yang hadir antara lain Muharram Rusdiana, Mursyid Effendi, dan Anang Maruf. "Jacksen dan Mat Halil harusnya juga hadir tapi izin absen karena ada acara," katanya. 

Sebelumnya, Edi dan para legenda Persebaya koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya terkait dengan belanja program pelaksanaan Piala Wali Kota. Sebab, kata dia, Piala Wali Kota bakal jadi pembuka awal kegiatan piala dunia untuk mencari talenta muda asli arek arek Surabaya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020