Pelaksanaan shalat Idul Adha di Masjid Agung Ar-Raudlah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat, menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah setempat.

Kapasitas jamaah yang melaksanakan shalat di masjid tersebut dibatasi, semua jamaah juga harus menerapkan protokol kesehatan mulai dari cuci tangan, memakai masker dan jaga jarak.

"Kami mengimbau masyarakat bersama-sama mawas diri karena tentunya pandemi COVID-19 akan sulit dikendalikan ketika kedisiplinan masih rendah," kata Bupati Probolinggo Tantriana Sari usai menunaikan shalat Idul Adha di Masjid Agung Ar-Raudlah Probolinggo.

Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan, Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Nunung Timbul Prihanjoko, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo juga menunaikan shalat Idul Adha di Masjid Agung Ar-Raudlah Probolinggo.

Bertindak imam dalam shalat Idul Adha 1441 Hijriyah di Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan adalah Ustadz Syaiful Islam yang merupakan juara MTQ Kabupaten Probolinggo dan juara tahfidz Provinsi Jatim, sedangkan khatib adalah Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Banat Desa Sentong Kecamatan Krejengan KH. Sholeh Isnaeni.

"Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah dilaksanakan di tengah-tengah keprihatinan wabah COVID-19. Tetapi tentu sebagai wujud syukur, kita wajib terus belajar mengambil hikmah dan ikhtibar atas seluruh kejadian yang dialami saat ini," tuturnya.

Ia mengatakan momentum Idul Adha diharapkan dapat menjadikan manusia yang memiliki empati lebih terutama kepada tetangga kanan kiri dan saudara sesama.

"Mari bersama-sama meningkatkan kesalehan sosial dengan memperhatikan masyarakat tetangga kanan kiri yang membutuhkan. Semoga amal ibadah serta pengorbanan kita diridhoi oleh Allah SWT," katanya.

Terkait dengan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, Bupati Tantri mengatakan bahwa semua pihak harus tetap mematuhi protokol kesehatan mulai dari memakai masker, menggunakan sarung tangan akan lebih baik dan jaga jarak.

Menurutnya, satu yang terpenting juga pada saat proses pendistribusian daging kurban mungkin perlu belajar membiasakan diri berbuat tanpa dilihat oleh manusia lain, sehingga lebih baik diantarkan ke rumah masing-masing penerima.

"Pembagian daging kurban yang diserahkan ke rumah-rumah dapat meminimalisir kelompok-kelompok orang yang berkumpul dan jika sampai mengumpulkan orang tentu physical distancing dan lain sebagainya akan sulit dikendalikan," ujarnya.

Masjid Agung Ar-Raudlah Kota Kraksaan menerima hewan kurban berupa empat ekor sapi dan 22 ekor kambing dan nantinya hasil penyembelihan hewan kurban disalurkan kepada masyarakat yang ada di sekitar masjid dengan cara diantarkan ke rumah masing-masing.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020