Penjualan hewan ternak untuk kurban di Pasar Hewan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menurun drastis pada sepekan menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah yang jatuh pada tanggal 31 Juli 2020.
Pedagang sapi di pasar hewan setempat, Sugeng mengatakan penurunan penjualan hewan kurban tersebut disebabkan karena kondisi pandemi COVID-19 yang melanda saat Idul Adha tahun ini. Penurunan penjualan hingga mencapai 50 persen.
"Transaksi anjlok hingga lebih dari 50 persen dibandingkan momentum yang sama tahun lalu. Biasanya sepekan jelang hari kurban bisa menjual sampai 30 ekor sapi, sekarang paling hanya belasan ekor saja," ujar Sugeng di Ngawi, Selasa.
Sugeng mengaku selama ini tidak hanya berdagang sapi di Pasar Hewan Ngawi, tetapi juga di beberapa pasar hewan di Magetan. Namun, semua kondisinya sama-sama sepi pembeli.
"Setiap hari pasaran paling banyak hanya laku dua ekor," kata pria asal Kecamatan Barat, Magetan, itu.
Selain penjualan yang sepi, pedagang hewan kurban juga semakin sulit karena harga jual sapi tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Penurunan harga mencapai Rp1 juta hingga Rp3 juta per ekor sapi sesuai jenisnya.
"Paling banyak dicari itu sapi yang harganya di kisaran Rp17 juta sampai Rp21 juta," katanya lebih lanjut.
Sepinya pembeli juga disebabkan karena berkurangnya lembaga atau instansi yang melakukan pemotongan hewan kurban dan dibagikan. Seperti sekolah, misalnya, banyak yang tutup dan tidak melakukan pemotongan dan pembagian hewan kurban menyusul libur selama pandemi.
Kondisi yang sama juga dialami Suparman, pedagang kambing. Menurut ia, sepekan menjelang Idul Adha tahun 2020, baru 10 kambing dagangannya yang laku terjual, padahal biasanya bisa mencapai 35 ekor.
"Pada tahun-tahun sebelumnya, seminggu sebelum hari H dagangan sudah habis. Tahun ini kondisi pandemi benar-benar membawa dampak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Pedagang sapi di pasar hewan setempat, Sugeng mengatakan penurunan penjualan hewan kurban tersebut disebabkan karena kondisi pandemi COVID-19 yang melanda saat Idul Adha tahun ini. Penurunan penjualan hingga mencapai 50 persen.
"Transaksi anjlok hingga lebih dari 50 persen dibandingkan momentum yang sama tahun lalu. Biasanya sepekan jelang hari kurban bisa menjual sampai 30 ekor sapi, sekarang paling hanya belasan ekor saja," ujar Sugeng di Ngawi, Selasa.
Sugeng mengaku selama ini tidak hanya berdagang sapi di Pasar Hewan Ngawi, tetapi juga di beberapa pasar hewan di Magetan. Namun, semua kondisinya sama-sama sepi pembeli.
"Setiap hari pasaran paling banyak hanya laku dua ekor," kata pria asal Kecamatan Barat, Magetan, itu.
Selain penjualan yang sepi, pedagang hewan kurban juga semakin sulit karena harga jual sapi tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Penurunan harga mencapai Rp1 juta hingga Rp3 juta per ekor sapi sesuai jenisnya.
"Paling banyak dicari itu sapi yang harganya di kisaran Rp17 juta sampai Rp21 juta," katanya lebih lanjut.
Sepinya pembeli juga disebabkan karena berkurangnya lembaga atau instansi yang melakukan pemotongan hewan kurban dan dibagikan. Seperti sekolah, misalnya, banyak yang tutup dan tidak melakukan pemotongan dan pembagian hewan kurban menyusul libur selama pandemi.
Kondisi yang sama juga dialami Suparman, pedagang kambing. Menurut ia, sepekan menjelang Idul Adha tahun 2020, baru 10 kambing dagangannya yang laku terjual, padahal biasanya bisa mencapai 35 ekor.
"Pada tahun-tahun sebelumnya, seminggu sebelum hari H dagangan sudah habis. Tahun ini kondisi pandemi benar-benar membawa dampak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020