Massa tidak dikenal melempari personel Kepolisian yang berjaga di depan Gedung DPR/MPR hingga memaksa petugas menembakkan gas air mata untuk membubarkan pericuh tersebut.

Massa tidak dikenal itu muncul usai massa yang menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja atau Omnibus Law membubarkan diri dengan tertib pada pukul 19.20 WIB.

Berdasarkan pantauan di lokasi pada pukul 19.40 WIB, massa tidak dikenal itu melempari petugas dengan batu dan berbagai benda keras lainnya seperti botol air mineral.

Polisi bermotor yang masih berjaga di pinggir jalan tol depan DPR RI segera membalas lemparan benda keras itu dengan menembakkan gas air mata.

Meski terjadi tembakan gas air mata lalu lintas di Jalan Tol Cawang-Grogol tetap berjalan lancar meski sempat terhenti selama beberapa menit akibat kericuhan tersebut.
Massa dari berbagai elemen melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Aksi yang dihadiri oleh buruh dan mahasiswa itu menuntut DPR untuk menghentikan pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.


Akan tetapi kondisi itu hanya berlangsung sebentar dan keadaan kembali mereda. Hingga pukul 20.12 WIB tak lagi terlihat tembakan gas air mata. Kondisi sudah kembali kondusif dan arus lalu lintas kembali lancar.

Sebelumnya, pada pukul 17.20 WIB perwakilan massa yang menolak RUU Cipta Kerja telah diterima oleh DPR RI untuk melakukan penyampaian aspirasi.

Perwakilan massa pun kembali keluar pada pukul 19.20 WIB dan secara perlahan massa membubarkan diri.

Namun keadaan kembali memanas pada pukul 19.40 WIB saat massa yang sudah membubarkan diri, tiba-tiba ada melemparkan benda-benda keras ke arah polisi. (*)

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat/Livia Kristianti

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020