Sebanyak 14 orang peserta ujian tulis berbasis komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 tahap pertama di Universitas Jember (Unej) yang hasil tes cepatnya reaktif dan satu orang peserta terkonfirmasi positif COVID-19 meminta perubahan jadwal UTBK.
"Ada 51 peserta di Pusat UTBK Unej yang mengajukan pindah jadwal UTBK, dari tahap pertama ke tahap kedua dengan berbagai alasan, di antaranya karena hasil tes cepatnya reaktif dan tes usapnya positif COVID-19," kata Kepala Sub Bagian Humas Universitas Jember Didung Rokhmad Hidayanto di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu.
Secara rinci, lanjut dia, 51 peserta yang mengajukan pindah jadwal dengan melaporkan ke Pusat UTBK Unej karena hasil tes cepatnya reaktif sebanyak 14 orang dan satu orang terkonfirmasi positif COVID-19, sedangkan sisanya 36 orang alasannya beragam, di antaranya kecelakaan atau sakit.
"Bagi peserta yang meminta ubah jadwal UTBK selalu kami minta hasil tes cepatnya bagi yang dinyatakan reaktif dan positif terpapar virus Corona, sedangkan mereka yang sakit juga harus melampirkan surat keterangan dokter atau Puskesmas," tuturnya.
Ia menjelaskan Pusat UTBK Unej hanya mendata dan mengirimkan permohonan ubah jadwal ke Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dan pihak LTMPT yang berwenang mengubah jadwal UTBK tersebut.
"Peserta UTBK yang reaktif dan positif COVID-19 diharapkan bisa sembuh sebelum jadwal UTBK berikutnya, yakni tahap kedua dan cadangan, namun apabila mereka belum sembuh juga, uang pendaftaran akan dikembalikan," katanya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jember tercatat 2.246 peserta UTBK Unej yang mengikuti tes cepat COVID-19 secara gratis dan hasilnya ada 12 peserta reaktif, sehingga peserta yang reaktif tersebut diminta menjalani tes usap COVID-19 untuk memastikan apakah terpapar virus corona atau tidak.
Sebelumnya Rektor Unej Iwan Taruna mengatakan peserta UTBK yang hasil tes cepatnya reaktif dan peserta yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada pelaksanaan UTBK gelombang pertama masih diberi kesempatan mengikuti UTBK gelombang kedua dan UTBK cadangan.
"Pihak LTMPT sudah mengantisipasi hal tersebut dan pelaksanaan UTBK di masa pandemi COVID-19 lebih fleksibel dibandingkan pelaksanaan UTBK sebelumnya," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Ada 51 peserta di Pusat UTBK Unej yang mengajukan pindah jadwal UTBK, dari tahap pertama ke tahap kedua dengan berbagai alasan, di antaranya karena hasil tes cepatnya reaktif dan tes usapnya positif COVID-19," kata Kepala Sub Bagian Humas Universitas Jember Didung Rokhmad Hidayanto di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu.
Secara rinci, lanjut dia, 51 peserta yang mengajukan pindah jadwal dengan melaporkan ke Pusat UTBK Unej karena hasil tes cepatnya reaktif sebanyak 14 orang dan satu orang terkonfirmasi positif COVID-19, sedangkan sisanya 36 orang alasannya beragam, di antaranya kecelakaan atau sakit.
"Bagi peserta yang meminta ubah jadwal UTBK selalu kami minta hasil tes cepatnya bagi yang dinyatakan reaktif dan positif terpapar virus Corona, sedangkan mereka yang sakit juga harus melampirkan surat keterangan dokter atau Puskesmas," tuturnya.
Ia menjelaskan Pusat UTBK Unej hanya mendata dan mengirimkan permohonan ubah jadwal ke Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dan pihak LTMPT yang berwenang mengubah jadwal UTBK tersebut.
"Peserta UTBK yang reaktif dan positif COVID-19 diharapkan bisa sembuh sebelum jadwal UTBK berikutnya, yakni tahap kedua dan cadangan, namun apabila mereka belum sembuh juga, uang pendaftaran akan dikembalikan," katanya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jember tercatat 2.246 peserta UTBK Unej yang mengikuti tes cepat COVID-19 secara gratis dan hasilnya ada 12 peserta reaktif, sehingga peserta yang reaktif tersebut diminta menjalani tes usap COVID-19 untuk memastikan apakah terpapar virus corona atau tidak.
Sebelumnya Rektor Unej Iwan Taruna mengatakan peserta UTBK yang hasil tes cepatnya reaktif dan peserta yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada pelaksanaan UTBK gelombang pertama masih diberi kesempatan mengikuti UTBK gelombang kedua dan UTBK cadangan.
"Pihak LTMPT sudah mengantisipasi hal tersebut dan pelaksanaan UTBK di masa pandemi COVID-19 lebih fleksibel dibandingkan pelaksanaan UTBK sebelumnya," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020