Pemerintah Kota Madiun Provinsi Jawa Timur mencairkan dana insentif ratusan kader pemantau kesehatan kasus COVID-19 yang sempat dikeluhkan karena molor tak kunjung cair.

Salah satu kader pemantau kesehatan Dien  di Madiun Selasa mengatakan insentif bulan April dan Mei telah ditransfer ke rekening masing-masing kader. Sesuai informasi, pencairan insentif tersebut dilakukan ada Senin (13/7).

"Alhamdulillah telah cair. Ini adalah jawaban dari doa saya dan teman-teman lainnya," ujar Dien.

Baginya, bukan besar kecilnya jumlah uang yang didapatkan, melainkan lebih kepada penghargaan terhadap kerja keras seluruh kader pemantau kesehatan.

Sebab, selama ini seluruh kader pemantau kesehatan telah bekerja keras dan tidak mengenal waktu. Para kader melakukan pemantauan terhadap kasus orang dalam risiko (ODR).

Dalam tugas pemantauan tersebut mereka tidak hanya mengorbankan waktu bersama keluarga, namun juga harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, karena risiko yang besar untuk tertular.

Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Madiun dr Agung Sulistya Wardani mengatakan kader kesehatan itu dilibatkan dalam penanganan COVID-19 untuk melakukan pemantauan terhadap orang dalam risiko (ODR).

Sesuai kontrak, ratusan kader kesehatan yang tersebar di 27 kelurahan itu resmi bertugas pada April lalu. Mereka telah dijanjikan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kota Madiun mendapat insentif sebesar Rp50 ribu per hari setiap memantau satu pasien. Rata-rata per pasien dipantau selama 11-14 hari.

Sementara, DPRD Kota Madiun ikut mengapresiasi kecepatan Pemkot Madiun dalam merespons keluhan kader kesehatan akan molornya pencairan dana insentif.

Wakil Ketua DPRD Kota Madiun Istono mengungkapkan bahwa persoalan itu bukanlah permasalahan mendasar, melainkan hanya masalah teknis.

"Jika semua dikomunikasikan dengan baik, seluruh permasalahan segera tuntas. Yang penting segera dikoordinasikan ke pemerintah," kata Istono.

Ia menegaskan bahwa pemkot telah bekerja maksimal dalam rangka percepatan penanganan COVID-19. Kinerja tersebut butuh dukungan dan peran serta seluruh elemen masyarakat, termasuk para kader kesehatan yang melakukan pemantauan warga di tingkat bawah.

"Pemerintah telah bekerja keras mengatasi seluruh dampak pandemi. Termasuk dalam rangka menekan penyebaran COVID-19. Kami dari dewan terus mendukung upaya yang dilakukan pemerintah, baik pusat maupun daerah," katanya. (*) 
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020