Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdullah Salem Obeid Al Dhaheri mengatakan Uni Emirat Arab menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Masyarakat kita sangat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan sebagainya," ujar Duta Besar Abdullah Salem Obeid Al Dhaheri usai bertemu dengan Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat di Wisma Antara, Jakarta, Kamis.

Selama beberapa bulan, Uni Emirat Arab melakukan pembatasan atau karantina wilayah kepada warganya. Warga hanya diperbolehkan keluar rumah untuk urusan medis, berobat, dan belanja kebutuhan pokok.

Ia mengungkapkan Uni Emirat Arab merupakan salah satu negara yang paling banyak melakukan tes COVID-19 untuk warganya.

"Dengan banyaknya melakukan tes COVID-19, angkanya bisa dikontrol dengan baik," kata dia.

Reuters melaporkan bahwa UEA akan melakukan tes virus corona massal kepada dua juta warganya atau sekitar 20 persen dari total penduduk.

Tes tersebut akan dilakukan selama dua bulan ke depan.

Dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan kasus COVID-19. Lonjakan muncul usai UEA memperlonggar pembatasan.

Pada 24 Juni lalu, otoritas setempat melakukan pencabutan jam malam, kemudian secara bertahap membuka sejumlah tempat usaha dan ruang publik.

Juru Bicara Pemerintah UEA Amna al-Shamsi khawatir melihat peningkatan kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir.

Peningkatan kasus itu adalah pengingat bahwa semua orang harus bertanggung jawab dan berkomitmen untuk mengikuti protokol kesehatan, ujar dia.

Uni Emirat Arab melaporkan 528 kasus baru pada hari Senin (6/7). Sehingga total kasus sebanyak 52.068 kasus dengan 324 kematian. (*)
 

Pewarta: Azis Kurmala

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020