Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta kepada calon perwira remaja (Capaja) Taruna dan Taruni TNI/Polri untuk ikut mewaspadai gangguan kedaulatan negara di tengah pandemi COVID-19.
"Di tengah pandemi ini, kita juga harus senantiasa waspada terhadap berbagai kemungkinan gangguan terhadap kedaulatan negara, termasuk di Laut Natuna Utara dan di Papua," kata Panglima TNI dihadapan 750 Capaja Taruna dan Taruni TNI/Polri secara virtual di Mako Akademi TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.
Para taruna dan taruni, kata Panglima TNI, juga harus semakin menyadari betapa luas dan besarnya negara Indonesia.
"Ini menjadi tanggung jawab kita sebagai garda terdepan dan benteng nusantara untuk menjaga dan menjamin keselamatannya," kata Marsekal Hadi.
Dalam kesempatan itu, Marsekal Hadi mengucapkan selamat kepada seluruh Calon Perwira Remaja TNI-Polri atas prestasi yang telah dicapai, serta dedikasi yang tinggi selama mengikuti pendidikan di Akademi TNI dan Akademi Kepolisian.
Dalam waktu dekat, para taruna dan taruni akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Perwira Pertama TNI dan Polri.
"Setelah dilantik, para Taruna dan Taruni akan berubah status menjadi Perwira TNI-Polri dengan kewajiban dan tanggung jawab untuk mengabdi kepada negara. Sebagai perwira, tentunya diperlukan kemampuan-kemampuan sesuai tuntutan tugas dan spesialisasi di satuan," kata mantan Kasau ini.
Setelah dilantik oleh Presiden, para Capaja TNI/Polri akan mengikuti tahapan pendidikan selanjutnya sebelum terjun ke berbagai medan penugasan.
"Sebagian dari kalian akan menjadi Komandan Peleton satuan tempur, sebagian yang lain akan mengawaki Kapal Perang RI menjaga kedaulatan negara di laut, sebagian akan berlatih menjadi penerbang-penerbang tempur dan sebagian yang lain akan berada di tengah-tengah masyarakat untuk melindungi, mengayomi dan memberikan pelayanan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Di tengah pandemi ini, kita juga harus senantiasa waspada terhadap berbagai kemungkinan gangguan terhadap kedaulatan negara, termasuk di Laut Natuna Utara dan di Papua," kata Panglima TNI dihadapan 750 Capaja Taruna dan Taruni TNI/Polri secara virtual di Mako Akademi TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.
Para taruna dan taruni, kata Panglima TNI, juga harus semakin menyadari betapa luas dan besarnya negara Indonesia.
"Ini menjadi tanggung jawab kita sebagai garda terdepan dan benteng nusantara untuk menjaga dan menjamin keselamatannya," kata Marsekal Hadi.
Dalam kesempatan itu, Marsekal Hadi mengucapkan selamat kepada seluruh Calon Perwira Remaja TNI-Polri atas prestasi yang telah dicapai, serta dedikasi yang tinggi selama mengikuti pendidikan di Akademi TNI dan Akademi Kepolisian.
Dalam waktu dekat, para taruna dan taruni akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Perwira Pertama TNI dan Polri.
"Setelah dilantik, para Taruna dan Taruni akan berubah status menjadi Perwira TNI-Polri dengan kewajiban dan tanggung jawab untuk mengabdi kepada negara. Sebagai perwira, tentunya diperlukan kemampuan-kemampuan sesuai tuntutan tugas dan spesialisasi di satuan," kata mantan Kasau ini.
Setelah dilantik oleh Presiden, para Capaja TNI/Polri akan mengikuti tahapan pendidikan selanjutnya sebelum terjun ke berbagai medan penugasan.
"Sebagian dari kalian akan menjadi Komandan Peleton satuan tempur, sebagian yang lain akan mengawaki Kapal Perang RI menjaga kedaulatan negara di laut, sebagian akan berlatih menjadi penerbang-penerbang tempur dan sebagian yang lain akan berada di tengah-tengah masyarakat untuk melindungi, mengayomi dan memberikan pelayanan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020