Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyerahkan alat terapi oksigen beraliran tinggi kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur yang berfungsi meringankan gejala pernafasan pasien.
"Alat ini sangat berguna bagi pasien COVID-19, yakni mencegah pasien tidak sampai gagal nafas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif," ujar Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Agus Haryono di sela penyerahan alat di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa.
LIPI, kata dia, bersama PT Gerlink Utama Mandiri telah mengembangkan Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula- 01 atau GLP HFNC-01 yang merupakan salah satu dari jenis produk anestesi terbaik kelas 2B, yaitu High Flow Humidifier Oxygen Device atau produk alat terapi oksigen beraliran tinggi pertama di Indonesia.
Alat tersebut diterima langsung oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi sekaligus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
"Penyerahan GLP HFNC-01 ini merupakan bentuk apresiasi LIPI kepada tenaga kesehatan yang telah berjuang dalam penanganan pandemi COVID-19," ucapnya.
Sistem kerja alat ini, kata dia, aliran tinggi menggunakan sistem tabung venturi yang berbasis pada penyempitan aliran masuk dan diharapkan membantu penyembuhan pasien COVID-19, baik berstatus ODP, PDP maupun pasien positif.
Berdasarkan data dari LIPI, penggunaannya tidak sebatas untuk pasien COVID-19, namun bisa untuk pasien berdiagnosa penyakit paru obstruktif kronik, Restrictive Thoracic Diseases (RTD), Obesity Hypoventilation Syndrome 5, deformitas dinding dada, penyakit neuromuskular, dan Decompensated Obstructive Sleep Apnea.
Sementara itu, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi yang mendampingi Gubernur pada kesempatan tersebut mengapresiasi bantuan yang diserahkan ke Pemprov Jatim dan segera ditindaklanjuti ke rumah sakit rujukan.
"Terima kasih kepada LIPI dan tim. Harapannya alat ini dapat membantu untuk proses penyembuhan pasien COVID-19, terutama pencegahan terhadap angka kematian di Jatim," kata dr Joni yang juga Direktur Utama RSUD dr Soetomo tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Alat ini sangat berguna bagi pasien COVID-19, yakni mencegah pasien tidak sampai gagal nafas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif," ujar Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Agus Haryono di sela penyerahan alat di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa.
LIPI, kata dia, bersama PT Gerlink Utama Mandiri telah mengembangkan Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula- 01 atau GLP HFNC-01 yang merupakan salah satu dari jenis produk anestesi terbaik kelas 2B, yaitu High Flow Humidifier Oxygen Device atau produk alat terapi oksigen beraliran tinggi pertama di Indonesia.
Alat tersebut diterima langsung oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi sekaligus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
"Penyerahan GLP HFNC-01 ini merupakan bentuk apresiasi LIPI kepada tenaga kesehatan yang telah berjuang dalam penanganan pandemi COVID-19," ucapnya.
Sistem kerja alat ini, kata dia, aliran tinggi menggunakan sistem tabung venturi yang berbasis pada penyempitan aliran masuk dan diharapkan membantu penyembuhan pasien COVID-19, baik berstatus ODP, PDP maupun pasien positif.
Berdasarkan data dari LIPI, penggunaannya tidak sebatas untuk pasien COVID-19, namun bisa untuk pasien berdiagnosa penyakit paru obstruktif kronik, Restrictive Thoracic Diseases (RTD), Obesity Hypoventilation Syndrome 5, deformitas dinding dada, penyakit neuromuskular, dan Decompensated Obstructive Sleep Apnea.
Sementara itu, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi yang mendampingi Gubernur pada kesempatan tersebut mengapresiasi bantuan yang diserahkan ke Pemprov Jatim dan segera ditindaklanjuti ke rumah sakit rujukan.
"Terima kasih kepada LIPI dan tim. Harapannya alat ini dapat membantu untuk proses penyembuhan pasien COVID-19, terutama pencegahan terhadap angka kematian di Jatim," kata dr Joni yang juga Direktur Utama RSUD dr Soetomo tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020