Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat harga daging sapi hidup menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah mulai merangkak naik.

Kenaikan harga daging sapi hidup mengalami kenaikan, terpantau oleh petugas di beberapa pasar hewan, seperti Pasar Hewan Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan (setiap hari Sabtu), Pasar Hewan Desa Kalimas, Kecamatan Besuki (setiap hari senin) dan Pasar Hewan di Kecamatan Asembagus (setiap hari Kamis).

"Dalam dua pekan terakhir kami pantau di pasar hewan, harga daging sapi hidup sudah mulai mengalami kenaikan hingga lebih dari Rp50.000 per kilogram," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Situbondo M Hasanuddin Riwansiah di Situbondo, Senin.

Ia menyatakan sejak dua pekan terakhir harga daging sapi hidup Rp50.000 per kilogram, dari sebelumnya harganya kisarannya Rp43.000 hingga Rp45.000 per kilogram atau naik Rp5.000 sampai dengan Rp7.000 per kilogram.

Kenaikan harga daging sapi hidup menjelang perayaan kurban wajar terjadi setiap tahun, karena menjadi kebutuhan banyak umat muslim yang akan melaksanakan kurban di Hari Raya Idul Adha.

"Dari pantauan kami di pasar hewan, selain ternak sapi banyak dibeli oleh warga lokal, namun pembeli dari luar kota juga cukup banyak. Bahkan, kami kesulitan memantau sapi betina produktif yang dibeli oleh pedagang luar kota," ucapnya.

Hasanuddin menambahkan pada hari biasa sebelum Idul Adha, biasanya ternak sapi dibawa ke luar kota (dibeli pedagang luar) mencapai puluhan truk atau ratusan ekor.

"Hari biasa sebelum event Idul Adha, sapi yang dibawa ke luar kota bisa mencapai 50 truk, per truknya bisa mengangkut 40 ekor sapi," ujarnya.

Kendati demikian, katanya, stok daging sapi hidup di Situbondo lebih dari cukup untuk kebutuhan Hari Raya Idul Adha Tahun 2020.

"Populasi ternak sapi di Situbondo hingga dari data 2019 mencapai sekitar 180.000 ekor yang tersebar di 17 kecamatan dan 132 desa dan empat kelurahan," paparnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020