Stasiun Geofisika Karangkates, Kabupaten Malang, mencatat pada periode 1-30 Juni 2020 di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya terjadi 39 kali gempa bumi.

Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Karangkates Musripan di Malang, Kamis, mengatakan bahwa dari total 39 kejadian gempa bumi di Jawa Timur tersebut, sebanyak 36 gempa bumi terjadi di laut dan sisanya terjadi di daratan.

"Kejadian gempa bumi di laut, sebagian besar terjadi di lepas pantai selatan Jawa Timur," kata Musripan dalam keterangan tertulis yang diterima di Kota Malang, Jawa Timur.

Musripan menjelaskan gempa bumi yang terjadi di laut, khususnya di wilayah lepas pantai bagian selatan Jawa Timur tersebut, diduga berasal dari aktivitas zona subduksi akibat pertemuan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia.

Sementara untuk gempa bumi yang terjadi di wilayah daratan terjadi di Sampang (Madura), Bojonegoro, dan Sragen. Gempa di daratan tersebut terjadi akibat aktivitas patahan lokal, yang ditandai dengan kedalaman yang dangkal.

Musripan menambahkan gempa bumi dengan kekuatan kurang dari 3 Skala Richter (SR), tercatat ada delapan kejadian. Sementara gempa dengan kekuatan 3-4 SR terjadi sebanyak 26 kali dan sisanya lebih dari 4 SR.

"Dalam periode waktu tersebut terdapat satu kejadian gempa bumi dirasakan. Gempa bumi dengan magnitudo terbesar terjadi pada 21 Juni 2020, dengan kekuatan 5,0 SR," ujarnya.

Menurut Musripan, berdasarkan frekuensi gempa bumi harian, gempa bumi terbanyak terjadi pada 18 Juni 2020 mencapai empat kejadian. Gempa bumi dengan magnitudo terbesar pada 21 Juni 2020 tersebut terjadi di barat daya Pacitan, Jawa Timur.

Berdasarkan kedalaman gempa bumi, BMKG Karangkates mencatat setidaknya ada 33 kejadian gempa bumi dengan kedalaman dangkal kurang dari 60 kilometer. Sementara kejadian dengan kedalaman menengah, yakni antara 60 kilometer hingga 300 kilometer ada lima kejadian.

"Dan satu kejadian dengan kedalaman lebih dari 300 kilometer," tutur Musripan.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020