Sebanyak 53 mahasiswa asal Indonesia di Wuhan, China, dari berbagai strata diwisuda secara daring setelah berhasil menyelesaikan studi mereka dengan baik di tengah pandemi COVID-19.
"Mereka telah menjalani wisuda secara online," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing, Yaya Sutarya, kepada ANTARA, Senin.
Ke-53 mahasiswa asal Indonesia tersebut berhasil menggondol gelar sarjana strata 1 hingga strata 3 dari tujuh perguruan tinggi yang tersebar di Wuhan dan Provinsi Hubei, daerah di wilayah China tengah yang terkena serangan terparah wabah corona jenis baru sejak akhir 2019.
Ketujuh perguruan tinggi yang meluluskan para mahasiswa asal Indonesia itu adalah Wuhan University sebanyak 10 orang, Wuhan University of Technology (10), China University of Geoscience (5), Central China Normal University (22), Huazhong University of Science and Technology (4), Zhongnan University of Economy and Law (1), dan Huazhong Agricultural University (1).
"Kami dan keluarga besar KBRI Beijing mengucapkan selamat dan sukses. Ini sebuah pencapaian yang sangat luar biasa karena terjadi di tengah pandemi," kata Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun.
Ia berharap ilmu yang didapat selama belajar di China dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia.
Para mahasiswa tersebut juga mendapatkan penghargaan tersendiri dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) dan KBRI Beijing.
Penghargaan "Wuhan Award" tersebut terbagi dalam beberapa kategori, yakni Teladan Akademik, Teladan Non-Akademik, Terlucu, Tereksis, Terkece, Terasyik, dan Terdiam Tanpa Kata.
Para mahasiswa yang diwisuda tersebut kebanyakan pulang ke Indonesia pada 31 Januari 2020 melalui program repatriasi atas kerja sama Kementerian Luar Negeri RI, KBRI Beijing, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan TNI Angkatan Udara, tujuh hari setelah akses Wuhan ditutup total (lockdown). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Mereka telah menjalani wisuda secara online," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing, Yaya Sutarya, kepada ANTARA, Senin.
Ke-53 mahasiswa asal Indonesia tersebut berhasil menggondol gelar sarjana strata 1 hingga strata 3 dari tujuh perguruan tinggi yang tersebar di Wuhan dan Provinsi Hubei, daerah di wilayah China tengah yang terkena serangan terparah wabah corona jenis baru sejak akhir 2019.
Ketujuh perguruan tinggi yang meluluskan para mahasiswa asal Indonesia itu adalah Wuhan University sebanyak 10 orang, Wuhan University of Technology (10), China University of Geoscience (5), Central China Normal University (22), Huazhong University of Science and Technology (4), Zhongnan University of Economy and Law (1), dan Huazhong Agricultural University (1).
"Kami dan keluarga besar KBRI Beijing mengucapkan selamat dan sukses. Ini sebuah pencapaian yang sangat luar biasa karena terjadi di tengah pandemi," kata Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun.
Ia berharap ilmu yang didapat selama belajar di China dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia.
Para mahasiswa tersebut juga mendapatkan penghargaan tersendiri dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) dan KBRI Beijing.
Penghargaan "Wuhan Award" tersebut terbagi dalam beberapa kategori, yakni Teladan Akademik, Teladan Non-Akademik, Terlucu, Tereksis, Terkece, Terasyik, dan Terdiam Tanpa Kata.
Para mahasiswa yang diwisuda tersebut kebanyakan pulang ke Indonesia pada 31 Januari 2020 melalui program repatriasi atas kerja sama Kementerian Luar Negeri RI, KBRI Beijing, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan TNI Angkatan Udara, tujuh hari setelah akses Wuhan ditutup total (lockdown). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020