Sentimen positif dukungan dari BNI, serta rencana penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue V mendorong saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) melesat hingga 13,58 persen di pasar saham, hingga mampu ditutup pada level Rp184, naik 13,58 persen dibandingkan akhir pekan lalu.

Direktur Operasi & TI Bank Bukopin, Adhi Brahmantya di Surabaya, Rabu mengatakan, sebelumnya manajemen Bank Bukopin berinisiatif meminta dukungan technical assistance dari Bank plat merah yang dikenal sangat baik dalam bidang Treasury Management.

"Bank Bukopin dan BNI telah sepakat bekerja sama dalam pemberian technical assistance dalam bidang treasury management," kata Adhi, dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya.

Dengan asistensi ini, Bank Bukopin diharapkan dapat lebih efektif dan optimal dalam mengelola likuiditas di tengah situasi perbankan menghadapi pandemik COVID-19.

"Sebagai salah satu Bank milik negara, BNI telah memiliki pengalaman dan kemampuan yang mumpuni serta telah terbukti berhasil mengatasi berbagai situasi ekonomi," katanya.

Sehingga, dia optimistis akan dapat meningkatkan kemampuan Bank Bukopin dalam menghadapi situasi yang terjadi akhir-akhir ini.

Sementara itu, kerja sama technical assistance di bidang treasury management antara lain pelatihan SDM, penyusunan kebijakan perusahaan, konsultansi dan advisory, diharapkan menjadi langkah positif dalam mengembangkan bisnis Bank Bukopin.

Saham Bank Bukopin, juga sempat menyentuh level tertinggi Rp188 dan terendah Rp163, dan investor asing tercatat mengoleksi saham dari emiten yang dikendalikan oleh PT Bosowa Corporindo ini.

Aksi beli bersih investor asing ini mencapai Rp473,03 juta, sementara total nilai transaksi mencapai Rp52,91 miliar, dan tergolong rekor tertinggi dibandingkan dengan rata-rata transaksi beberapa bulan terakhir.

Sementara itu, pada kuartal I-2020 Bukopin meraih laba bersih Rp53,70 miliar, turun dibandingkan setahun sebelumnya Rp54,83 miliar. 

Untuk kredit yang disalurkan Perseroan secara tumbuh sebesar 2,4% (year- to-date) menjadi Rp71,2 triliun dengan posisi Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 77,89 triliun.

Dari sisi kualitas kredit, Perseroan berhasil meningkatkan kualitas aset dengan posisi NPL (net) turun ke 3,40 persen, membaik dibandingkan 4,45 persen pada Desember 2019. Secara keseluruhan, hingga triwulan I/2020 Bank Bukopin berhasil menjaga posisi aset pada angka Rp100,80 triliun.

Di antara komposisi pemegang saham Bank Bukopin, masih terdapat Negara Republik Indonesia dengan kepemilikan 8,9 persen. Langkah strategis ini diharapkan dapat mendukung Bank Bukopin dalam mengelola fungsi treasury management dan pengembangan bisnis ke depannya.

"Dengan dukungan negara sebagai salah satu pemegang saham dan bank plat merah ini, kami harapkan nasabah tetap dapat mempercayakan berbagai kebutuhan layanan jasa keuangannya pada  kami," katanya. (*)
 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020