Manajemen tim Arema FC menyatakan belum menerima laporan dari tim dokter terkait hasil tes cepat COVID-19 yang menemukan ada dua pemain dari tim berjuluk Singo Edan itu yang reaktif.

Manager Arema FC Ruddy Widodo pada saat dikonfirmasi ANTARA di Malang, Jumat, mengatakan bahwa hingga saat ini dirinya belum menerima laporan terkait adanya dua pemain Arema FC yang hasil tes cepatnya dinyatakan reaktif dan harus menjalani tes lanjutan.

"Tidak ada (laporan), dokter tidak memberikan informasi ke saya," kata Ruddy.

Berdasarkan informasi yang beredar, dua orang pemain dan staf pelatih Arema FC menjalani tes cepat COVID-19 secara pribadi. Tes cepat COVID-19 tersebut dilakukan untuk melengkapi dokumen saat akan melakukan perjalanan ke daerah lain.

Dalam informasi yang beredar tersebut, dua pemain Arema FC dinyatakan reaktif, sementara untuk staf pelatih dinyatakan nonreaktif.

Sementara itu, Media Officer Arema FC Sudarmaji mengatakan bahwa tes cepat dilakukan untuk mengukur tingkat imun seseorang. Saat ini tes cepat sudah menjadi kebutuhan masyarakat yang ingin mendapatkan informasi terkait daya imun atau kesehatan.

"Rapid test itu untuk mengukur tingkat imun seseorang. Sekarang sudah menjadi kebutuhan masyarakat yang ingin mendapatkan informasi terkait daya imun atau kesehatan," kata Sudarmaji.

Pada Maret 2020, striker Persib Bandung Wander Luiz menjadi pemain sepak bola pertama di Indonesia yang terpapar virus corona. Luiz menjalani tes bersama rekan-rekan satu timnya pada akhir Maret 2020.

Di Indonesia, hingga saat ini tercatat ada secara keseluruhan terdapat 29.521 kasus positif COVID-19. Dari total kasus positif tersebut, sebanyak 9.443 orang dinyatakan sembuh, sementara 1.770 orang meninggal dunia.
 

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020